Kamis, 25 April 24

Indonesia vs Thailand 5-2: Dua Tawuran Massal, SEA Games Kacau

Indonesia vs Thailand 5-2: Dua Tawuran Massal, SEA Games Kacau
* Perkelahian massal di final Thailand vs Indonesia. (AFP/Bangkok Post)

Dua tawuran/perkelahian massal pecah dan empat pemain dikeluarkan dari lapangan dalam pertandingan final sepak bola pria yang kacau balau di Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games).

Dilansir BBC, Rabu (17/5/2023), Indonesia mengalahkan Thailand 5-2 setelah perpanjangan waktu di Phnom Penh, Kamboja.

Perkelahian pecah antara bangku cadangan tim setelah Thailand mencetak gol penyeimbang waktu tambahan dan sekali lagi ketika Indonesia memimpin 3-2 di menit pertama perpanjangan waktu.

Thailand menyelesaikan pertandingan dengan delapan pemain di lapangan.

Asosiasi Sepak Bola Thailand mengatakan: “Asosiasi ingin mengungkapkan kekecewaannya dan meminta maaf atas insiden kacau yang terjadi di luar lapangan.

Akan ada komite untuk menyelidiki semua yang terlibat dan akan ada hukuman. Tidak akan ada perlindungan bagi mereka yang terlibat.”

Pelatih kepala Indonesia Indra Syafri berkata: “Saya menyesal bahwa teman-teman dari Thailand dan tim kami [bertengkar]. Tapi itu sudah berakhir. Kami sudah saling berpelukan dan memaafkan. Ini sepak bola.”

Indonesia memimpin 2-1 berkat gol babak pertama dari Ramadhan Sananta ketika para pemain dan staf pelatih mereka melakukan selebrasi setelah salah mengira peluit wasit sebagai tendangan bebas Thailand sebagai akhir pertandingan.

Anan Yodsangwal menyamakan kedudukan setelah tendangan bebas dan pemain Thailand merayakannya dengan berlari ke bangku cadangan Indonesia, memicu keributan pertama.

Setelah Irfan Jauhar mencetak gol untuk Indonesia dalam hitungan detik dimulainya perpanjangan waktu, pukulan dan tendangan mendarat dalam huru-hara kedua dan petugas keamanan harus turun tangan.

Kedua tim memiliki pemain yang dikeluarkan dari lapangan dan anggota staf pelatih juga dikeluarkan setelah insiden kedua.

Gol Fajar Rahman dan Beckman Putra memastikan medali emas Pesta Olahraga Asia Tenggara pertama bagi Indonesia sejak 1991 karena Thailand memiliki dua pemain lagi yang dikeluarkan karena kartu kuning kedua.

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengatakan “kecewa” dengan kejadian tersebut dan akan melakukan penyelidikan.

“AFC menggarisbawahi pentingnya permainan yang adil, saling menghormati, dan sportivitas, dan mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap semua tindakan kekerasan semacam itu,” kata seorang juru bicara. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.