
Oleh: Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Keenam RI
Alhamdulillah, tahun 2020 telah kita lalui. Tahun kemarin sungguh sangat berat bagi umat manusia. Sejarah mencatatnya sebagai tahun yang kelam, tahun musibah dan tahun ujian. Secara global, pandemi corona yang amat ganas telah memakan korban jiwa sebesar 1,8 juta dan yang terjangkit mencapai 85 juta orang. Dampak dan ikutannya adalah krisis ekonomi yang memukul semua negara di dunia.
Potret negeri kita, Indonesia, kurang lebih sama. Rakyat Indonesia yang terinfeksi Covid-19 dan yang meninggal dunia jumlahnya juga lumayan besar, dan tercatat sebagai yang terbesar di Asia Tenggara dan Asia Timur. Ekonomi kita juga mengalami resesi dan tekanan-tekanan lain, yang akhirnya menambah beban hidup dan penderitaan rakyat kita.
Saya pantau, sikap masyarakat dalam menghadapi tahun baru 2021 cukup beragam. Ada yang pesimis, ada pula yang optimis. Ada yang pasrah dan masa bodoh, ada juga yang punya semangat untuk ikut mengubah keadaan ke arah yang lebih baik. Saya sendiri memilih untuk bersikap lebih optimistis (cautious optimism) dan yakin bahwa negeri kita masih punya jalan untuk sukses. Artinya, peluang bagi meredanya badai corona dan pulihnya ekonomi kita memang ada.
Halaman selanjutnya