Kamis, 28 September 23

Indonesia – Jerman Jajaki Penempatan TKI Formal Ber-skill tinggi

Indonesia – Jerman Jajaki Penempatan TKI Formal  Ber-skill tinggi

Imar

Jakarta-Pemerintah  Indonesia dan Pemerintah Jerman sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral di bidang ketenagakerjaan. Kesepakatan ini terungkap dalam pertemuan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin dengan  Sekretaris Parlemen Nasional Jerman Ralf  Brauksiepe di kantor Kemnakertrans, Jakarta pada  Jumat (5/4).

Kerjama bilateral Indonesia-Jerman ini antara lain meliputi peningkatan di bidang pelatihan kerja, informasi pasar kerja dan fasilitasi pelatihan instruktrur Balai Latihan Kerja (BLK).

Selain itu, disepakati pula adanya penjajakan dan persiapan teknis untuk penempatan tenaga Kerja Indonesia (TKI ) Formal yang memiliki keterampilan kerja (skill) tinggi di Jerman.

Kesempatan kerja yang tersedia di Jerman antara lain dokter dan perawat, engineering (Insinyur teknik), IT dan Teknik Informatika, otomotif, sciene, matematika dan  ahli industri lainnya.

“ Kerjasama ketenagakerjaan Indonesia –Jerman yang selama ini terjalin harus ditingkatkan dan diperluas. Bila selama ini lebih terfokus pada kerjasama pelatihan kerja, maka ke depannya kita dorong penempatan TKI formal ke  Jerman, “ Kata Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Muhaimin mengatakan adanya kesempatan kerja bagi penempatan TKI formal terbuka luas di Jerman harus disambut dengan penyiapan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kompetensi kerja yang tinggi.

“ Kesempatan kerja masih terbuka luas di Jerman. Namun memang yang dibutuhkan adalah TKI formal yang memiliki skill khusus yang memiliki keahlian tertentu sesuai kebutuhan pasar kerja di sana,” kata Muhaimin.

Muhaimin menjelaskan dalam pertemuan itu ditemukan informasi bahwa permasalahan kependudukan di Jerman adalah banyaknya
aging population (penduduk usia lanjut) serta banyaknya tenaga kerja Jerman yang bekerja di luar negeri.

Oleh karena itu, kata Muhaimin Indonesia harus memanfaatkan kesempatan kerja ini sekaligus mendorong agar semakin banyak penempatan TKI formal di luar negeri ketimbang TKI informal yang bekerja di sektor domestik (domestic worker).

Namun Muhaimin mengakui tidak mudah untuk dapat bekerja di sana. Selain membutuhkan keterampilan, kompetensi kerja serta keahlian khusus, persaingan kerja antar tenaga kerja asing di Jerman tergolong tinggi juga.

“Kita mendorong dan menyebarluaskan informasi kerja ini bagi para TKI formal dan tenaga kerja profesional yang ingin bekerja di Jerman. Apalagi aspek perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja di sana termasuk baik, kata Muhaimin.

Untuk mendorong  penempatan TKI formal ke Jerman, Indonesia dan Jerman telah mulai merintisdan merekrut

advisor yang bertugas untuk memberikan informasi serta membuat website yang memberikan konsultasi kepada calon tenaga ahli Indonesia yang berminat.

Dalam pertemuan bilateral Indonesia dan Jerman ini disepakati pula adanya peningkatan kerjasama di bidang pelatihan kerja. Saat ini kerjasama ini telah dikelola oleh lembaga penyalur kerjasama teknik Jerman (GIZ).

“Kita menyambut dan berterima kasih atas kerjasama dan komitmen Jerman dalam membantu meningkatkan kualitas SDM Indonesia, terutama dalam pelatihan kerja dan peningkatan produktivitas kerja, “kata Muhaimin.

Sejak tahun 2010, kerja sama Indonesia-Jerman melibatkan 3 Kementerian yaitu Kemnakertrans, Kemdikbud dan Kemenperin. Kerja sama yang telah dilakukan adalah dukungan penyiapan hukum dan kebijakan serta layanan dan informasi pasar kerja.

Selain itu, kerja sama juga meliputi upaya-upaya peningkatan pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja  (BLK) di pusat dan daerah,  peningkatan kualitas instruktur BLK, dan pelatihan manajemen BLK, studi banding dan bimbingan latihan kerja. (rud)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.