Jakarta, Obsessionnews – Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull memimpin pertemuan bilateral kedua negara di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan itu membahas peluang kerjasama di berbagai bidang.
Posisi geografis yang berdekatan serta intensitas hubungan kedua negara yang semakin tinggi tentu akan meningkatkan potensi gesekan diantaranya. Untuk itu, Presiden menghargai kedatangan PM Australia ke Indonesia yang dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Presiden Jokowi memandang penting pembentukan kerjasama di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata. Hal itu didorong oleh nilai perdagangan dan investasi Australia ke Indonesia dan sebaliknya.
Untuk diketahui nilai investasi Australia di Indonesia mencapai USD 647,3 juta dalam 226 proyek sedangkan nilai investasi Indonesia di Australia sebesar USD 13 juta. Nilai perdagangan tercatat USD 10,6 miliar. Dan jumlah wisatawan Indonesia ke Australia sebanyak 68.119 orang dan sebaliknya jumlah wisatawan Australia ke Indonesia mencapai 1.098.989 orang.
Presiden menyampaikan bahwa, sektor kerjasama yang mungkin dikembangkan adalah di bidang investasi infrastruktur, konektivitas, dan ketahanan pangan. Disamping itu, Presiden juga mengusulkan untuk dilakukan promosi bersama untuk meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata.
“Dan juga di bidang pembiakan sapi. Kami tadi juga mengundag agar PM bisa mendorong investasi pembiakan sapi di NTT dan NTB,” kata Jokowi, Kamis (12/11/2015).
PM Turnbull menyebutkan bahwa Indonesia dan Australia menyadari adanya kesamaan antara Indonesia dengan bagian utara Australia. Kesamaan tersebut merupakan potensi besar bagi pengembangan kerjasama ternak sapi yang dapat dilakukan antara Indonesia dan Australia.
Disamping itu, PM Turnbul memuji pengalaman Presiden Jokowi yang pernah menjabat sebagai Walikota dan Gubernur. Menurut PM Turnbull, pengalaman tersebut telah memberikan pemahaman mendalam kepada Presiden Jokowi untuk membangun infrastruktur di Indonesia. (Has)