Sabtu, 20 April 24

IKAPPI: Selamatkan Pasar Tradisional!

IKAPPI: Selamatkan Pasar Tradisional!

Jakarta, Obsessionnews – Dalam seminggu ini telah terjadi 3 kebakaran pasar tradisional yang menghanguskan ribuan kios hingga menyebabkan banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari pasar tradisional kehilangan mata pencaharian.

Ketiganya adalah Pasar Johar di Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah, Pasar Panorama Lembang di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat dan Pasar Tingkat Maumere di Kabupaten Sikka Provinsi NTT.

“Tentu ini bukanlah fakta yang menggembirakan. Ini adalah fakta yang menggambarkan minimnya pengawasan dan lemahnya perlindungan terhadap kondisi pasar tradisional,” tegas Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia) Tino Rahardian, Senin (18/5/2015).

Karena itulah, tandas dia, IKAPPI memandang kasus ini sebagai permasalahan serius yang tidak boleh kita abaikan begitu saja. “Satu kios saja yang terbakar, pasti akan menimbulkan banyak dampak negatif. Apalagi bila sampai ratusan bahkan ribuan. Dapaknya akan jauh lebih besar,” ungkap Tino.

“Bukan hanya bagi para korban, tetapi juga bagi roda perekonomian. Multiplier effect secara ekonomi maupun sosial teramat besat. Karenanya DPP IKAPPI menilai situasi ini sudah masuk pada kategori Darurat Kebakaran Pasar!” serunya.

IKAPPI berharap dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian Perdagangan untuk segera melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait dan juga mengeluarkan kebijakan yang mampu meminimalisir potensi kebakaran.

“Dan juga, DPP IKAPPI menegaskan kepada Pemerintah Pusat agar segera membentuk Badan Khusus yang bertugas dan bewewenang melakukan pengawasan dan memberikan perlindungan kepada pasar tradisional,” paparnya.

Pasar-Johar1

Sekjen IKAPPI menilai, banyak pemerintah daerah yang abai terhadap pemenuhan unsur unsur proteksi kebakaran pasar tersebut. Retribusi yang selama ini dibayarkan oleh pedagang harusnya kembali dalam bentuk pemeliharan bangunan, instalasi listrik hingga pemenuhan unsur proteksi kebakaran.

“Seringkali instalasi listrik selalu menjadi kambing hitam kebakaran pasar. Sedangkan indikasi kelalaian dari pihak pengelola jarang sekali diungkap,” bebernya.

IKAPPI meminta kepada Pemerintah Daerah untuk segera melakukan upaya proteksi pasif dengan meningkatkan kemampuan pelaku pasar dan masyarakat sekitar dalam mengantisipasi kebakaran.

“Caranya dengan memfasilitasi peran aktif pelaku pasar seperti para pedagang, pengelola pasar, paguyuban pasar, koperasi pasar, serta masyarakat sekitar pasar seperti pihak RT/RW, Karang Taruna hingga tukang ojek. Dengan begitu akan lahir kesadaran kolektif untuk menjaga dan melindungi pasar tradisional,” tuturnya.

Pasar-Johar terbakar1

Kepada paguyuban-paguyuban pasar tradisional di seluruh Indonesia, lanjut Tino, DPP IKAPPI mengumumkan Seruan Terbuka agar segera Merapatkan Barisan dengan menyelenggarakan Rapat Akbar pedagang pasar tradisional untuk mengkonsolidasikan kekuatan dan mengantisipasi potensi kebakaran di masing-masing pasar.

“Pemuda-pemuda pedagang pasar harus segera terlibat aktif untuk membentuk Laskar/Brigade Pemuda Pasar yang akan berjuang dan berkorban untuk melindungi pasar kita dari bahaya kebakaran, penggusuran maupun bencana alam. Ronda malam  harus dimaksimalkan, begitu juga untuk segera membangun soliditas antar para pedagang dan jangan tercerai belai,” kata Tino.

“Semakin cepat kita melakukan antisipasi tentu akan semakin baik. Cukuplah kebakaran pasar ini telah melukai hati kita. Jangan sampai kebakaran ini juga menimpa pasar-pasar yang lain,” tambahnya. (Asma)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.