Jakarta, Obsessionnews – Untuk menyiapkan kualitas SDM Indonesia, khususnya di Sumatera Utara, Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (USU) DKI Jakarta, bakal menggelar seminar di kampus USU, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 3 Mei 2016.
Menampilkan pembicara Mennaker RI Hanif Dhakiri, Pj Gubernur Sumut Erry Nuradi, Rektor USU Runtung Sitepu, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana, Abidiansyah Siregar dari BKKBN, Dirut PT Trans Sumatera Agung Timbi Bingei Purba Siboro dan mantan Dubes RI untuk Polandia, Hazarian Pohan.
“Kami sebagai alumnus USU sangat prihatin dengan angka pengangguran yang tinggi dan lemahnya kualitas SDM di Sumut. Melalui seminar ini diharapkan dibuat standar kompetensi oleh asosiasi ketenagakerjaan sektoran dan lembaga teknis,” ujar Alfan Lumbardo, Ketua Panitia Seminar, yang didampingi oleh Zuladian Mas, Jumat (29/04/2016).
baca juga:
Menaker: Peringati Mayday dengan Happy
Manaker Minta Kampus Islam Terlibat Industri Produk Halal
Kemenaker Siapkan 2 Juta Angkatan Kerja Baru
Wah! Hanya 3 Kampus Terakreditasi A di Luar Jawa
Didampingi Kampus, Petani-Nelayan Bisa Sejahtera
Alfan menambahkan, untuk membangun Sumut yang berdaya saing dengan mengedepankan pembangunan kapabilitas SDM, perlu penguatan lembaga pelatihan dan ketrampilan. Misalnya tempat kursus dan balai latihan kerja harus dibuat kredibel, sehingga menghasilan SDM yang kompeten. Juga perlu penguatan lembaga sertifikasi kompetensi mapun lembaga sertifikasi profesi.
Seminar ini diharapkan, lanjutnya, bisa memberikan rekomendasi untuk dibuat road map dan action plan bagi pemerintah Pusat maupun pemda Sumut. Juga bagi pemangku kepentingan di Sumut, baik dari kalangan perguruan tinggi, industri, pengusaha dan asosiasi profesi.
Zuladian Mas menambahkan, berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Sumut mencapai 6%. Sedangkan angkatan kerja di Sumut, 90,73% berpendidikan SMA ke bawah.
“Kemungkinan besar disebabkan karena lapangan pekerjaan di Sumut didominasi bidang pertanian, industri pengolahan dan perdagangan, hotel, restoran. Yang semuanya masih sederhana dan belum membutuhkan pendidikan dan keahlian yang tinggi,” pungkas Zuladian. @reza_indrayana
