
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup terdepresiasi di tengah menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini ditutup pada level Rp11.764 per USD. Posisi ini anjlok 17 poin dibanding penutupan Selasa (2/9/2014) di level Rp11.747 per USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp11.736 per USD. Adapun posisi rupiah terkuat di level Rp11.736 per USD dan terlemah di level Rp11.805 per USD.
Data Limas menunjukkan rupiah hari pada level Rp11.769 per USD. Posisi ini terdepresiasi 20 poin dibanding posisi kemarin di level Rp11.749 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik hari ini pada level Rp11.758 per USD, dengan kisaran harain Rp11.750-Rp11.825 per USD. Posisi ini melemah 10 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp11.748 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp11.781 per USD. Posisi ini merosot 47 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp11.734 per USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah hari ini tertekan menguatnya USD karena didukung membaiknya data manufaktur Amerika Serikat (AS) bulan Agustus dibanding sebelumnya.
“Wacana kenaikan BBM yang terus bergulir diperkirakan akan berdampak pada naik turunnya risk appetite dari pelaku pasar di dalam negeri,” kata dia, Rabu (3/9/2014). (ant)