Kamis, 25 April 24

IHPS-II, BPK Selamatkan Uang dan Aset Negara Sebesar Rp154, 32 T

IHPS-II, BPK Selamatkan Uang dan Aset Negara Sebesar Rp154, 32 T
* Laporan IHPS-II 2017 BPK.

Jakarta, Obsessionnews.com – Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) memaparkan hasil pemeriksaan yang dilakukan selama semester II tahun 2017 dengan menggelar workshop bertema “Mengupas Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHPS) II tahun 2017 di Kantor BPK, Jakarta, Rabu (4/4/2018). Workshop itu dihadiri oleh para auditor BPK sebagai pembicara.

Auditor Utama KN I, Heru Kreshna Reza mengatakan, selama 13 tahun terakhir, BPK disebut telah menyelamatkan uang dan aset negara secara riil senilai Rp154, 32 triliun, yang terdiri atas penyelamatan uang dan aset negara periode 2005-20016 sebesar Rp137, 20 triliun dan tahun 2017 sebesar Rp17, 12 triliun.

“Penyelamatan uang dan aset negara secara riil senilai Rp154,32 triliun ini berasal dari penyerahan aset atau penyetoran kas negara atau daerah sebesar Rp79, 35 triliun, koreksi belanja subsidi sebesar Rp46, 17 triliun, dan koreksi cost recovery sebesar Rp28,80 triliun,” ujarnya di lokasi.

Dengan penyelematan uang dan aset negara senilai Rp154,32 triliun artinya kata dia, BPK telah mencegah terjadinya penyalahgunaan dan pemborosan keuangan negara, sehingga negara memperoleh tambahan penerimaan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, Heru mengatakan sejak 2005 lalu, BPK telah memberikan kontribusi perbaikan transparansi dan akuntabilitas keuangan pemerintah yang menjadi salah satu sarana utama untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

Perbaikan tersebut terlihat dari peningkatan capaian opini Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP), yakni dari Tidak Menyatakan Pendapat (TMP) pada 2004-2008 menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada tahu tahun 2009-2015 hingga menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada 2016.

“Hal yang sama juga terlihat pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dari hanya 7% yang memperoleh WTP pada 2004 menjadi 70% pada tahun 2016,” tandasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.