
Yogyakarta, Obsessionnews.com – Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi, M. Ied Al Munir, berhasil meraih doktor bidang Ilmu Filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ujian terbuka program doktor dilakukan pada Selasa (19/7/2016) di Auditorium Gedung C Fakultas Filsafat. Ied meraih gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya yang berjudul Konsep Makna dalam Positivisme Logis Alfred Jules Ayer : Implikasinya terhadap Perkembangan Filsafat dan Ilmu.
Positivisme logis lingkungan di Wina, Inggris diperkenalkan dan diteruskan oleh Alfred Jules Ayer. Dia mencoba menemukan rumusan yang tepat untuk prinsip verifikasi dan mengatasi permasalahan lingkungan di Wina. Atas dasar itulah Ied melakukan penelitian yang bertujuan untuk menemukan, mendeskripsikan, merefleksikan konsep makna dalam positivisme logis Alfred jules Ayer.
Ied juga mencoba menjabarkan dan menemukan implikasi positivisme logis Alfred Jules Ayer.
“Penelitian ini juga mencoba membedah kelemahan dan kelebihan dari positivsme logis Alfred Jules Ayer,” kata Ied seperti dikutip dari siaran pers Humas UGM.
Ia menemukan implikasi langsung yang tidak dapat terelakkan dari positivisme logis Ayer melalui prinsip verifikasi adalah penghapusan terhadap metafisika (the elimination of methaphysics). Implikasi prinsip verifikasi terhadap penghapusan metafisika tidak berhenti di situ saja.
“Penolakan terhadap metafisika hanya sebuah awal dari suatu implikasi yang lebih luas terutama terhadap persoalan etis dan teologis,” paparnya.
Ied menambahkan pengaruh paling mendasar dari prinsip verifikasi bagi ilmu adalah unifikasi atau panyatuan ilmu ke dalam satu atap yakni fisika (fisikalisme atau physicalism).
“Usaha unifikasi ilmu telah berlangsung lama, khususnya oleh lingkungan Wina,” ujarnya.
Menurutnya, prinsip verifikasi juga berpengaruh terhadap metode ilmiah, yakni prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, cara teknis dan tata langkah untuk memperoleh pengetahuan yang telah ada.
“Pengaruh terhadap metode ilmiah misalnya bahwa verifikasi dalam metode ilmiah tidak seharusnya hanya berupa verifikasi empirik tidak langsung atau hanya secara prinsip saja,” katanya.
Lebih jauh Ied memaparkan jika positvisme logis memiliki beberapa kelemahan diantaranya berakar dari adanya paksaan untuk memberlakukan parameter fisika terhadap bidang ilmu lainnya, terutama filsafat. Meski demikian, Ied mengatakan bahwa fisikalisme juga dipandang sebagai awal tumbuhnya kesadaran baru tentang pentingnya metodologi sebagai asumsi awal yang melatarbelakangi berbagai kegiatan ilmiah. (arh, @arif_rhakim)
Baca Juga:
Penelitian UGM: Wawasan Kebangsaan Masyarakat Perbatasan Perlu Diperkuat
Dahsyat! Obsesi Anak Sopir Angkot Ini Kuliah di UGM Terwujud
Luar Biasa! Anak Pemulung Ini Sukses Masuk FK UGM
Kisah Inspiratif! Erwan, Anak Tukang Ojek yang Diterima di UGM
Luar Biasa! Anak Kuli Bangunan Ini Diterima di UGM
Wow, Keren! Deny, Anak Buruh Tani yang Kuliah di UGM
Anak Penjual Gorengan Ini Diterima Kuliah di FK UGM