
Bojonegoro, Obsessionnews – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah membutuhkan keberanian dalam meningkatkan produktivitas pangan dan daging guna mencukupi kebutuhan nasional.
“Negara harus berani untuk mengeksekusi sebuah penelitian yang sudah diujicobakan di lapangan sekaligus sudah dihitung hasil dari setiap panen dan area tanamnya,” kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Perum Perhutani, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (7/3) siang.
Jatim memiliki areal Perhutani sebesar 1.126.958 ha dari 1.769 desa. Dari jumlah tersebut sebesar 582.457,60 ha untuk produksi hutan Jati dan hutan rimba sebesar 227.502,10 ha. Untuk hutan lindung, Jatim memiliki area seluas 315.505 ha.
Menurutnya, negara memiliki peluang dan kesempatan untuk mengembangkan produk-produk yang sudah di coba di lapangan. Tetapi, tidak diperluas secara besar-besaran. Padahal hitungan dan kalkulasinya jelas, tetapi tidak berani dilaksanakan secara luas.
Ia mencontohkan, produktivitas jagung, padi gogo, dan hasil ternak sapi yang berdampingan dengan hutan yang selama puluhan tahun tidak berani dikembangkan.
“Jika pemerintah ikut di dalamnya terhadap produktivitas pangan dan daging ini, maka akan melompatkan hasil sektor pertanian dan peternakan yang luar biasa bagi rakyat,” jelasnya.
Selama ini peternakan sapi di sekitar hutan ditakutkan, karena akan merusak tegakkan baru. Namun dengan hasil penelitian dan kajian yang dilakukan oleh Puslitbang Perhutani kini tidak perlu dirisaukan lagi.
“Para peneliti sudah melakukan praktik melalui gundukan di sekitar tanaman tegakkan jati, sehingga ternak sapi ataupun kambing tidak bisa merusak. Bahkan kotorannya justru menjadi bahan pupuk bagi tanaman tersebut,” pungkas Jokowi. (GA Semeru)