Jakarta – Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan memberikan penilaian terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang pada tanggal 29 Desember 2014 akan merayakan hari jadinya yang ke-11.
Di usianya yang sudah cukup matang ini, menurut Ade, kinerja KPK masih ada yang kurang yakni dalam hal menjalin komunikasi yang sinergis dengan Kepolisian dan Kejaksaan Agung. KPK dianggap belum mampu melakukan kerja sama yang baik dengan kedua lembaga tersebut untuk memberantas korupsi.
“Di antaranya adalah KPK harus lebih giat merangkul Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI untuk bersama-sama memberantas korupsi,” ujar Ade, saat dihubungi, Minggu (28/12/2014).
Dalam perkembangannya, Ade melihat kasus korupsi di Indonesia semakin kompleks, pelakunya tidak hanya kalangan orang tua, tapi juga sudah merambah ke kalangan muda. Dan kini juga sudah menyebar ke berbagai daerah. Karena itu, Ade menilai tantangan KPK ke depan cukup berat.
“Padahal, KPK, Kejaksaan Agung dan Kepolisian merupakan trisula utama induk pemberantasan korupsi,” terangnya.
Menurutnya, KPK tidak boleh bekerja sendiri, keberadaan Kepolisian dan Kejaksaan Agung sangat diperlukan untuk membantu menyelesaikan tantangan KPK ke depan. ”Dalam berbagai kasus misalnya, ada beberapa yang mandek di Kejaksaan, tapi harusnya KPK melakukan supervisi, begitu juga sebaliknya, agar koordinasi berjalan,” jelasnya.
Meski dinilai masih ada yang kurang, Ade tetap memberikan apresiasi terhadap kinerja KPK selama ini. Ade berharap ke depan KPK semakin kuat dan jaya. Dan tidak ada pihak-pihak yang sengaja perupaya untuk melemahkan KPK. (Abn)
