Sabtu, 20 April 24

Tudingan Kapolri Soal Transfer Dana Ke Turki, GNFP MUI Sebut Itu Fitnah

Tudingan Kapolri Soal Transfer Dana Ke Turki, GNFP MUI Sebut Itu Fitnah
* Jutaan orang mengikuti Aksi Bela Islam di Monas, Jakarta, yang dikoordinir Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jumat (2/12/2016). (Foto: Edwin B/Obsessionnews.com)

Jakarta, Obsessionnews.com – Pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) membantah tudingan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, bahwa Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) telah mentransfer sejumlah dana ke Turki. Hal itu terkait dugaan pencucian uang dan penggelapan dana Yayasan Peduli Keadilan.

“Itu fitnah yang keji dan sangat tendensius,” ujar Tim Advokasi GNPF MUI, Ismar Syafruddin, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Menurut Ismar, saat mendampingi Islahuddin dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Bareskrim Mabes Polri, kuasa hukum menemukan fakta bahwa dokumen transferan dana ke IHH di Turki atas nama pengirim Islahuddin dengan nilai US $4.600 melalui rekening Islahuddin juga.

Dana tersebut adalah uang yang dititipkan oleh relawan Solidaritas Peduli Syam (Suriah), hasil dari penggalangan atau donasi untuk bantuan pengungsi korban perang Suriah yang di tampung di Turki.

“Dan, yayasan tersebut tidak ada sama sekali kaitan dengan UBN,” jelasnya.

Ismar juga menegaskan di dalam BAP tersebut sangat jelas disampaikan oleh Islahuddin, bahwa transfer dana tersebut tidak ada kaitannya dengan UBN. “Namun hanya atas permintaan dari Ustadz Abu Haris dari Solidaritas untuk Syam,” katanya.

Sementara itu Tito telah menjelaskan dugaan pencucian uang dan penggelapan dana Yayasan Peduli Keadilan di hadapan anggota Komisi Hukum DPR pada Rabu, (22/2/2017).

Tito mengatakan, kasus yang membuat UBN diperiksa itu berawal dari berita di media asing. Salah satu dugaannya ada pengiriman uang ke Turki.

“Kasusnya ustad BN munculnya dari media asing. Adanya informasi dari media internasional temuan ILH yaitu adanya kelompok di Suriah yang dianggap kelompok pro-ISIS yang dianggap menerima dana dari ILH. Disebut nama BN (Bachtiar Nasir) di situ. Jadi bukan kami yang mulai,” kata Tito.

Atas dasar itulah tim dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menelusurinya. “Kami tarik ke belakang, ternyata ada aliran dana dari Bachtiar Nasir asalnya dari Yayasan Peduli Keadilan,” kata tito.

Tito mengatakan ada pula selebaran mengenai yayasan yang menerima uang. Uang itu disebut dalam rangka kegiatan Aksi Bela Islam. Tito enggan menyebutkan isi rekening dari yayasan itu sekian dan setelah penggalangan dana, namun dia memberi gambaran. “Semula sekian juta menjadi sekian miliar,” ujarnya.

Hal ini pun langsung menjadi perhatian Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dari situlah terdeteksi aliran uang, termasuk pengiriman duit ke Turki oleh Ketua GNPF MUI. Menurut Tito, dana di atas Rp 1 miliar sudah ditarik. Uang itu diserahkan kepada UBN dan sebagian diserahkan ke aksi bela Islam. “Yang lain dikirim ke Turki,” jelas Tito. (Purnomo)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.