Jakarta, Obsessionnews.com – Isu utang pemerintah menjadi sasaran tembak capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Ia mengkritik utang pemerintah saat ini menumpuk terus. Bahkan dia menegaskan jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang.
“Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain,” tuturnya dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).
Baca juga:
Tagar #PrabowoHinaKemenkeu Jadi ‘Trending Topic’ di Twitter
Sri Mulyani: Utang Negara Bukan Sesuatu yang Najis
FOTO Sri Mulyani Kunjungi Ruang Kerja Pegawai Kemenkeu
Realitas di Balik Penghargaan Menteri Keuangan Terbaik untuk Sri Mulyani dari Majalah The Banker
Sri Mulyani Dinobatkan Sebagai Finance Minister of the Year 2019
Sejauh ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati belum merespons kritik Prabowo tersebut. Reaksi justru muncul dari Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti melalui pernyataannya di laman Facebooknya, Minggu (26/1),
“Apa yang disampaikan oleh Calon Presiden Prabowo : “Jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang”, sangat menciderai perasaan kami yang bekerja di Kementerian Keuangan,” tulis Nufransa.
Kementerian Keuangan, lanjutnya, adalah sebuah institusi negara yang penamaan, tugas dan fungsinya diatur oleh Undang-Undang. Siapa pun tidak sepantasnya melakukan penghinaan atau mengolok-olok nama sebuah institusi negara yang dilindungi oleh Undang-Undang, apalagi seorang calon presiden.
Baca halaman selanjutnya