Jakarta, Obsessionnews – Mantan Presiden Soeharto telah beberapa kali diusulkan menjadi pahlawan nasional, namun usaha itu selalu gagal. Kendati demikian upaya memperjuangkan eks penguasa Orde Baru (Orba) selama 32 tahun dan pendiri Golkar itu dianugerahi gelar pahlawan nasional tak pernah surut.
Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, 14-17 Mei 2016 mengeluarkan sejumlah keputusan, salah satunya mengusulkan Soeharto menjadi pahlawan nasional.
Tri Joko Susilo, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI) mengucapkan terima kasih atas keputusan Golkar itu. “HMPI menilai Pak Harto layak mendapat gelar pahlawan nasional, karena jasanya besar bagi bangsa ini,” kata Tri dalam keterangan tertulisnya kepada Obsessionnews.com, Sabtu (21/5).
Tri tak mau ambil terhadap sikap partai lain, seperti PPP, yang menolak Soeharto diberi gelar pahlawan nasional. Ia mengklaim masyarakat rindu pada Soeharto.
Soeharto yang berkuasa sejak 1966 mengakhiri kekuasaannya pada Kamis 21 Mei 1998. Ia mengundurkan diri jabatannya karena aksi unjuk rasa mahasiswa yang menuntut reformasi. Pada tahun 2008 Soeharto menghembuskan nafasnya yang terakhir karena sakit di Jakarta. (arh, @arif_rhakim)
Baca Juga:
Reformasi Mati Kutu, Saatnya Waspada Kebangkitan PKI
Soeharto Tumbang, Golkar Masih Kokoh Berdiri
Soeharto, Keluarga Cendana, dan Munaslub Golkar
Ketua MPR Setuju Soeharto Jadi Pahlawan Nasional