Jumat, 26 April 24

Hillary Clinton Siap Bertarung dalam Pemilu Presiden

Hillary Clinton Siap Bertarung dalam Pemilu Presiden

Washington, Obsessionnews – Di Amerika Serikat (AS) perbincangan tentang Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden mulai menghangat, walaupun pesta demokrasi tersebut akan dilaksanakan tahun depan. Kalangan pengamat, birokrat, politisi, hingga pebisnis mulai memperbincangkan bagaimana persaingan politik yang akan terjadi dalam pemilu presiden itu.

Hillary Clinton, salah satu sosok politisi yang tengah disorot publik AS. Ia menyatakan mencalonkan diri sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat. Dengan tidak adanya sosok berpengaruh lagi di tubuh partai Demokrat, setelah presiden Barack Obama tidak bisa mencalonkan diri kembali karena sudah dua kali terpilih sebagai Presiden AS, tampaknya sudah jelas peluang Hillary pada Pemilu AS nanti.

Hillary Clinton bersama suaminya, Presiden ke-42 AS Bill Clinton, dan puterinya
Hillary Clinton bersama suaminya, Presiden ke-42 AS Bill Clinton, dan puterinya

Partai Demokrat kini tengah mengukur kekuatan kampanye Hillary untuk mendongkrak elektabilitas partai, agar bisa menduduki kursi terbanyak di House of Representative (DPR). Para pimpinan partai di semua tingkat menginginkan dana bantuan dan pendekatan demografis dari Hillary. Banyak kalangan Demokrat menilai, sosok Hillary tidak akan mudah dikalahkan.

“Tidak ada orang lain lagi, Hillary adalah satu-satunya sosok berpengalaman dan berkompeten yang akan kami andalkan pada saat Pemilu nanti,” kata Sarah Kovner, Bendahara Partai Demokrat seperti dikutip dari New York Times.

Selama dua tahun ini, Hillary merupakan calon favorit presiden di internal Partai Demokrat. Petinggi Partai Demokrat bahkan membangun infrastruktur ratusan juta dolar untuk membuka peluang Hillary sebagai kandidat presiden AS.

Barack Obama dan Hillary Clinton
Barack Obama dan Hillary Clinton

Sementara itu, Partai Republik untuk menjaga peluangnya, saat ini tengah sedang melakukan penjaringan calon secara terbuka bagi anggota partai mereka yang mampu menandingi Hillary.

Partai Republik lebih agresif dalam mengendalikan dana dalam pemilihan presiden, gubernur, dan legislatif. Pengetatan yang dilakukan Partai Republik menjadi keuntungan tersendiri dalam pengelolaan dan penggalangan dana. Di 10 pemilihan negara bagian, berdasarkan data yang dilansir National Institute on Money in State Politics, Partai Republik meraup untung 350 miliar dolar dalam empat tahun belakangan, sedangkan partai Demokrat meraup 215 miliar dolar.

Dalam Pemilu Presiden AS tahun 2016, banyak kalangan Partai Demokrat menilai, Hillary Clinton akan menjadi kunci kemenangan partai. “Pandangan saya, jika elektabilitas Hillary digabungkan dengan pengalaman Partai Demokrat dalam kancah perpolitikan di AS, akan menghasilkan sebuah magnet bagi para pemilih,” ujar Deval Patrick, mantan Gubernur Massachusetts dan pendukung Obama tahun 2008 seperti yang dilansir Washington Post. “Saya ingin Partai Demokrat menang!” imbuhnya.

Namun, di balik semua itu, ternyata Hillary secara pribadi mempunyai hubungan yang kurang bagus dengan para jurnalis di AS. Pemicunya, karena Hillary tidak mau terbuka dengan media mengenai pengunaan e-mail pribadinya untuk urusan negara saat Hillary masih menjabat sebagai sekretaris negara AS di awal tahun 1980 dan perang di Irak tahun 2002. Isu-isu tersebut kembali digulirkan dalam konferensi pers Selasa (10/3/2015).

Hillary tidak mau membeberkan mengenai hal tersebut kepada media dengan dalih urusan tersebut termasuk dalam lingkup “rahasia pribadi” atau “zona privasi”.

Jika Partai Demokrat resmi mengusungnya dalam Pemilu Presiden 2016, itu adalah untuk pertama kalinya Hillary bertarung dalam Pemilu Presiden. Sebelumnya ia mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat tahun 2008, namun kalah melawan Barack Obama. Dengan demikian yang resmi diusung Partai Demokrat adalah Barack Obama. Selanjutnya Obama memenangkan Pemilu Presiden tahun 2008, mengalahkan capres dari Partai Republik, John McCain. Obama dilantik sebagai Presiden AS tanggal 20 Januari 2009.

Pada 22 Januari 2009 Hillary Clinton dilantik sebagai Menteri Luar Negeri AS. Jabatan itu didudukinya hingga 1 Februari 2013, lalu digantikan oleh John Kerry.

Ibu Negara Dua Periode

Wanita ini terlahir dengan nama Hillary Diane Rodham. Ia dilahirkan di Chicago, Illinois, AS, 26 Oktober 1947. Ia menikah dengan Bill Clinton, Presiden ke-42 AS, dan Hillary menjadi Ibu Negara AS selama dua periode (1993-1997 dan 1997-2001). Sebelumnya Hillary dikenal sebagai pengacara.

Setelah lulus dari Sekolah Hukum Yale pada 1973, Hillary pindah ke Arkansas pada tahun 1974, kemudian menikah dengan Bill Clinton pada tahun 1975. Ia lalu menjadi rekan wanita pertama di Firma Hukum Rose pada tahun 1979 dan dua kali tercatat sebagai salah seorang dari 100 pengacara paling berpengaruh di AS. Tahun 1979-1981 dan 1981-1992 ia adalah Ibu Gubernur Arkansas dan aktif dalam sejumlah organisasi yang terkait dengan kesejahteraan anak-anak. (Yusuf Isyrin Hanggara, dari berbagai sumber)

 

 

 

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.