Rabu, 24 April 24

Hidup di Jalan Dakwah

Hidup di Jalan Dakwah

Oleh: Ustadz Felix Siauw, Pengemban Dakwah

 

Di 3 pekan terakhir ini, sudah 5 kajian saya yang dibatalkan. Panitia ada yang memberitahu sebabnya, dan ada pula yang enggan memberitahu. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.

Beberapa menginfokan bahwa pihak kepolisian yang menelepon mereka, lalu meminta agara cara dibatalkan, walau tanpa alasan yang jelas, tanpa bukti yang diberikan pada mereka.

Saya terus terang merasa senang, sebab saya mendapatkan pahala memberi kajian tanpa harus memberi kajian, ditambah pahala yang mengalir sebab fitnah yang ditujukan.

Tapi di sisi lain saya juga merasa sangat sedih, melihat kondisi negeri tempat lahir saya, yang sangat saya cintai ini jadi begini. Musyawarah bukan lagi jadi pilihan penyelesaian masalah.

Dari informasi lain, ternyata bukan hanya saya yang dijegal. Beberapa asatidz lain yang terlibat dalam 411 dan 212 pun juga sama, dilarang memberi kajian, dengan alasan bervariasi.

Sampai saat ini pun pihak kepolisian belum menghubungi saya dan menjelaskan atas dasar apa saya tidak boleh memberikan kajian, apa yang saya langgar dan yang saya salah.

Melihat kejadian-kejadian ini, saya hanya bisa menduga, sama seperti aksi bela Islam 411 dan 212, kaum Muslim yang teguh dalam agamanya dianggap sebagai ancaman negara.

Sementara kelompok-kelompok Muslim ditekan, diadu satu dengan yang lain. Ada lagi organisasi yang dibiarkan bertindak semaunya, sementara yang lain terus dikriminalisasi.

Lalu bagaimana kita tidak berpikir kalau rezim ini tidak anti pada gerakan dakwah? Pada aktivis dakwah? Sementara ulama dan organisasi Islam banyak dipermasalahkan?

Memang tidak semua. Organisasi yang mendukung penguasa sudah pasti dikecualikan, invisible, bebas dari semua tuduhan dan bebas dari delik hukum, sebab mereka pendukungnya.

Namun bagi saya hidup saya jadi punya arti semenjak saya memeluk Islam dan berada di jalan dakwah. Karenanya selama Allah masih memberikan hidup, saya tetap di jalan ini.

Doakan saja, dan saya juga selalu berdoa, agar pemimpin di negeri ini mencintai Allah, hingga ia juga mencintai umatnya, menerap syariat, agar berlalu semua kericuhan.

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.