Jumat, 19 April 24

Henry Yosodiningrat: Hidup adalah Pengabdian

Henry Yosodiningrat: Hidup adalah Pengabdian
* Dr. Henry Yosodiningrat S.H., M.H., Founder of Law Firm Henry Yosodiningrat & Partners. (Foto: Sutanto/Men’s Obsession)

Bapak juga mendirikan Granat Fighting Club untuk mewadahi anak-anak muda menyalurkan hobi dan bakatnya?

Sekarang juga sudah ada Granat Judo Fighting Club. Saya ini bukan petarung, tapi saya menjadikan anak-anak muda menjadi petarung dan juara dalam bertarung. Salah satu anak didik saya, Fajar menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di cabang olahraga (cabor) Sambo pada SEA Games 2019. Begitu juga di ajang One Pride
MMA Indonesia TVOne, anak-anak didik saya banyak yang muncul menjadi juara.

Saya menginginkan mereka fokus pada olahraga, kemudian menjadi duta anti narkoba, jadi mereka bisa bicara, mau sehat dan menjadi juara seperti saya, jangan pakai narkoba. Membentuk mereka menjadi fighter itu membutuhkan biaya yang banyak, mulai dari menyiapkan training program, membayar pelatih, tetapi karena beladiri sudah menjadi hobi saya sejak SMP, saat ini saya Karateka Sabuk Hitam DAN V, saya tidak mempermasalahkan meskipun harus merogoh uang cukup besar karena sebuah kebanggaan sendiri bisa mencetak fighter yang bisa mengharumkan nama bangsa.

Bagaimana Bapak membagi waktu agar work life balance?

Saya selalu menyempatkan diri untuk berolahraga, seperti berenang atau jalan cepat di pekarangan rumah. Hobi saya melepas penat juga sederhana, saya datang ke villa
di Lampung, membaur dengan penduduk sekitar, kadang mereka tidak mengenali saya karena saya pakai celana training dan topi.

Meskipun saya memiliki cottage di pinggir laut, saya lebih memilih menggelar tikar di bawah pohon kelapa, rebahan sembari membaca buku.

Di tempat tinggal saya di Jakarta, saya juga ciptakan suana seperti di hutan, ada ikan arapaima dari Amazon, ada pohon yang saya beli dari Madagaskar, hingga pohon yang sudah berusia 100 tahun dari Kediri. Bahagia itu sederhana, menikmati suasana alam, mendengar suara burung-burung dan jangkrik yang saling bersahut.

Apa legacy Bapak, baik sebagai advokat, Ketua Umum Granat, dan seorang ayah?

Saya hanya ingin ketika orang berbicara tentang dunia advokat, identik bicara tentang Henry Yoso. Saya juga tidak memiliki pamrih apa-apa, cukuplah orang mengenal saya, “Oh Pak Henry yang gencar memberantas narkoba itu ya.”

Saya berharap kelak anak bangsa betul-betul bersih dari narkoba. Sehingga, ketika menghadapi Indonesia emas tahun 2045, kita betul-betul diisi oleh generasi emas juga, jangan sampai generasinya keropos. Saya berdoa semoga Tuhan tidak mencabut usia saya sebelum menyelesaikan PR besar ini.

Sementara, mimpi saya sebagai seorang ayah adalah ingin mengantarkan anak bungsu saya menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. Alhamdulillah, ketiga kakaknya sudah S2 dan kini tengah mengambil S3. Saya berharap Tuhan memanjangkan usia saya.

Halaman selanjutnya

Pages: 1 2 3 4 5 6 7

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.