Jakarta, Obsessionnews – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan, insiden jatuhnya helikopter milik TNI jenis Bell 421 EP di Poso, Sulawesi Tengah, yang menewaskan 13 prajurit TNI akibat dari cuaca buruk, bukan serangan dari kelompok teroris Santoso cs.
“Kalau serangan dipastikan tidak ada, karena itu bukan daerah rawan tapi pemukiman dekat bandara,” ujar Badrodin di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/3/2016).
Seperti diketahui, helikopter Bell 421 EP tersebut ditumpangi oleh 13 prajurit TNI. Sebagiannya bahkan berstatus sebagai anggota Kopassus.
Mereka berangkat dari Desa Napu sekira pukul 17.20 WITA. Rencananya helikopter tersebut tiba di stadion Poso pukul 17.50 WITA.
Namun sayang, helikopter yang mereka tumpangi jatuh karena faktor cuaca sehingga menyebabkan alutsista asal Kanada itu karam di atas perkebunan di Kecamatan Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah petang kemarin.
Adapun 13 korban yang meninggal berisi tujuh penumpang dan enam Crew, antaralain :
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tdl)
2. Kolonel Inf Heri
3. Kolonel Inf Ontang R, P.
4. Letkol Cpm Tedy
5. Mayor Inf Faqih
6. Kapten Dr.Yanto
7. Prada Kiki
8. Kapten Cpn Agung
9. Lettu Cpn Wiradi
10. Letda Cpn Tito
11. Serda Karmin
12. Sertu Bagus
13. Pratu bangkit
(Purnomo)