Tren perawatan kulit mulai beralih ke produk yang ramah lingkungan atau tenar disebut organik. Namun klaim sebuah produk perawatan kulit organik harus dilalui melalui sebuah penelitian dan pengujuan secara klinis sebelum dipasarkan maupun digunakan.
Produk yang diklaim organik dan berasal dari bahan alami tidak lantas menjamin keamanannya pada kulit.
CEO & Founder Lass Naturals Deepak Jain mengilustrasikan soal organik ini dengan mengonsumsi makanan ramah lingkungan yang lebih baik daripada makanan yang diproses secara kimia. Namun, hal ini tidak berlaku bagi produk perawatan kulit.
Jain, dikutip Dilansir dari Times of India, menyatakan efektivitas produk organik tidak seperti pola makan organik.
“Produk perawatan kulit organik sering dibuat dengan ekstrak atau minyak berbahan organik. Dalam prosesnya seringkali diolah secara kimia. Seringkali kita melihat sebuah merek mengklaim organik, kenyataannya hanya beberapa bahan yang memiliki kandungan organik aktif,” ungkap Jain.
Menurutnya, beberapa merek yang mengklaim organik masih menggunakan bahan-bahan kimia yang mudah didapat. Sebagian besar merek yang bersertifikat organik pada kenyataannya hanya menggunakan bahan baku organik.
Oleh sebab itu, hal ini tidak menjamin bahan-bahan diproses secara alami untuk mendapatkan ekstrak dan minyaknya. “Organik tidak selalu baik,” tandasnya.
Akan tetapi bukan berarti semua produk kecantikan berbahaya. Beberapa merek berhasil menyempurnakan formula, bahan, dan pengawetnya.
Sebelum Anda menggunakan bahan yang diklaim organik, ada baiknya memerhatikan kandungan dan klaim yang terdapat dalam suatu produk. Pastikan Anda mencari tahu dan mencoba produk tersebut sebelum memakainya secara rutin. (Dream/Red)
