Jakarta, Obsessionnews.com – Setelah dua jenazah anggota teroris jaringan Santoso diterbangkan menggunakan helikopter dari tempat evakuasi, dua jenazah itu langsung dites DNA-nya oleh tim DVI di RS Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah.
Dari dua jenazah tersebut, diduga salah satunya adalah pimpinan teroris Santoso yang selama ini dicari oleh pihak TNI dan Polri.
“Jenazah datang, langsung (tes DNA). Hasilnya bisa tiga atau empat hari,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2016).
Boy menjelaskan, Tim DVI akan melakukan serangkaian tes seperti identifikasi wajah, gigi dan DNA. Untuk mengidentifikasi, Polri mengaku sudah menyimpan data lama terkait sampel DNA Santoso.
“Untuk data lama tetap diupayakan, karena dia pernah jadi tahanan sekitar tahun 2005,” katanya.
Sedangkan, lanjut Boy, bila Polri ingin mengindetifikasi jenazah itu menggunakan data terkini, pihak Polri akan membandingkan dengan DNA keluarga Santoso.
“Data terkini dari keluarga, ayah ibu. Secara simultan, berjalan,” sebutnya.
Seperti diketahui, baku tembak terjadi antara lima anggota kelompok Santoso dan satgas Tinombala. Kejadian ini menewaskan dua orang, salah satunya memiliki ciri-ciri mirip dengan Santoso, yakni berjanggut dan memiliki tanda tahi lalat di wajah.
Namun, polisi belum dapat mengambil kesimpulan apakah salah satu yang tewas itu adalah Santoso, karena belum diidentifikasi secara langsung.
Usai baku tembak, tiga di antaranya yang terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki melarikan diri. Di lokasi ditemukan sepucuk senjata jenis M16. (Purnomo)
