Jakarta, Obsessionnews.com – Pada bulan Desember 2017 PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) mencatatkan sejarah dengan lahirnya anak perusahaan ke 17 yaitu PT Pelabuhan Indonesia lnvestama (PII) sebagai satu satunya anak perusahaan BUMN yang bergerak di bidang investasi yang memfokuskan diri pada industri kepelabuhanan.
Selain itu, ada juga anak perusahaan IPC yang bergerak dalam layanan kapal yakni PT Jasa Armada Indonesia Tbk (JAl). Anak perusahaan ini telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tercatat dengan kode saham “IPCM”.
“Harga IPO saham JAI ditetapkan sebesar Rp 380 per lembar saham dan telah naik sebesar 5% di hari pertama pencatatan serta mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) saat proses penawaran awal (bookbuilding) sebanyak dua kali,” ujar Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Seperti diketahui, JAI merupakan anak usaha PT Pelindo II (IPC) resmi mencatatkan sahamnya di BEI. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham ‘IPCM’ ini resmi menjadi emiten ke-36 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017.
Harga IPO saham JAI ditetapkan sebesar Rp 380 per Iembar saham, sehingga JAI memperoleh dana sekitar Rp 461,89 miliar dari hasil IPO ini. Perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters/JLU). Sedangkan PT FIHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi (underwriter).
Perseroan berencana untuk menggunakan 90 persen dari hasil IPO untuk membiayai belanja modai (capital expenditure). Sisanya 10 persen untuk modal kerja (working capital). Selain untuk keperluan ekspansi, lPO juga akan membuat JAI lebih profesional dan transparan. (Poy)
