
Jakarta, Obsessionnews.com – Pariwisata dijadikan salah satu program primadona di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sektor ini berpeluang untuk meraup devisa besar. Semula pemerintah menargetkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Indonesia pada 2019 dengan proyeksi nilai devisa 17,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Tetapi, target tersebut kemudian direvisi karena terjadi bencana di Tanah Air. Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) merevisi dan memproyeksikan 18 juta wisman di akhir tahun dengan nilai devisa sebesar 16,11 miliar dolar AS.
Baca juga:
Festival Yoga Internasional Peluang Emas Datangkan Wisman ke Candi Prambanan
Kunjungan Wisman ke Indonesia Catur Wulan Pertama di Bawah Angka Psikologis
Bintan Triathlon 2019 Ajang Efektif Jaring Wisman
Bali Destinasi Favorit Wisman Asal Vietnam
Menteri Pariwisata Arief Yahya secara resmi menyampaikan revisi tersebut dalam acara Roundtable Discussion Sustanaible Tourism, Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Untuk mencapai target 18 juta wisman tersebut Kemenpar gencar mempromosikan objek wisata di berbagai daerah. Selain itu juga mempromosikan event-event kesenian, kebudayaan, olahraga, dan lain sebagainya.
Objek-objek wisata itu antara lain dipromosikan di Singapura. Paket wisata untuk liburan dengan harga yang kompetitif ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia ditawarkan di Singapura melalui Consumer Selling Hot Deals di J-Cube Mall, Singapura, 13-16 Juni 2019.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani di Jakarta, Selasa (18/6/2019) mengatakan, secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan public awareness publik di Singapura.
Terutama dengan adanya Program Hot Deals Kepri yang menawarkan bundling paket wisata dengan penawaran dan harga yang menarik.
“Kegiatan ini merupakan pameran business to consumer yang memfasilitasi 12 industri dari Batam dan Bintan yang telah bergabung dalam Program Hot Deals. Industri tersebut melakukan penjualan paket hot deals secara langsung kepada masyarakat Singapura,” ujar Rizki.
Dalam siaran pers Kemenpar, Rabu (19/6), disebutkan pada kesempatan tersebut dukungan Kemenpar antara lain penjualan Paket Hot Deals, Cultural Perfomance, serta Gift Redemption & Lucky Draw.
Rizki menjelaskan, industri-industri yang terlibat dalam program ini sudah menyiapkan paket- paket menarik. Kegiatan ini juga akan membantu industri perhotelan di Batam dan Bintan, Kepuluan Riau (Kepri). Di mana pada saat akhir pekan mereka akan mengalami penurunan jumlah tamu yang signifikan.
“Bukan hanya membantu industri perhotelan saja. Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan pengunjung restoran, tempat wisata, dan pusat perbelanjaan. Bahkan mengoptimalkan pengguna jasa transportasi yang ada di Batam dan Bintan,” tandasnya.
Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menyatakan, dalam kegiatan ini hadir pula WITO Singapura, Sulaiman Sahdek. Sementara 12 industri yang mengikuti acara itu yaitu SG Batam Gateaway, PT Batam Indo Wisatama (BIW), PT Disa Murni Bersaudara T&T, Vanilla Hotel, Nagoya – Batam, dan Batam View Beach Resort.
Selanjutnya ada PT Crown Vista (SPA VIllage), PT Lunar Explora Indonesia, CV Jovagras (Welasih), PT Wil Jaya Prakasa (Nest SPA Batam), Batam Harbour Boutique Hotel & SPA, Eska Group, serta Nuvasa Sea Forest Adventure Park.
“Peserta benar-benar memaksimalkan kegiatan ini. Mereka tidak hanya aktif berjualan paket di booth. Beberapa peserta bahkan juga berkeliling di sekitar mall untuk menarik pengunjung,” jelasnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, program Hot Deals menjadikan Singapura sebagai market yang potensial. Terutama pada hari kerja, yaitu Senin sampai Kamis. Biasanya industri pariwisata akan menawarkan program diskon, baik di Batam maupun Bintan.
“Seiring dengan respons positif yang kita terima, kini bukan hanya Singapura yang menjadi pasar utama. Tetapi juga wisatawan dari China dan India, yang merencanakan berwisata ke Singapura. Mereka juga bisa dialirkan ke Batam-Bintan,” tegasnya. (arh)