Padang, Obsessionnews – Kenaikan harga daging di Sumatera Barat (Sumbar) sejak empat hari yang lalu, merupakan harga tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Daya beli masyarakat akibat harga terlalu tinggi jauh menurun.
Salah seorang pedagang di pasar tradisional Pasar Raya Padang, Teddi mengaku, sejak harga daging naik, penjualan pedagang sepi pembeli.
“Pembeli mengeluhkan, kenaikan harga dari Rp100 ribu menjadi Rp120 ribu per kilogram terlalu tinggi, sehingga kita pedagang juga sepi pembeli,” kata Teddi, Rabu (12/8).
Teddi mengatakan, kenaikan harga daging di pasaran dipicu karena pasokan berkurang. Selama ini, pasokan didatangkan dari Lampung dan Bengkulu, sekarang sudah menghentikan pasokan ke pasaran di Sumbar.
Ia mengaku, pada saat harga normal, dalam sehari habis terjual 50 kilogram. Setelah harga naik, berkurang menjadi 30 kilogram hingga 40 kilogram per hari.
Terkait kondisi harga daging di pasaran melonjak naik, Kepala Dinas Peternakan Kota Padang Heryanto Rustam mengaku harganya naik. Ia membantah stok daging di Kota Padang berkurang, mengingat memasuki hari raya qurban, ketersediaan daging cukup.
Ia menjelaskan, dari data Dinas Peternakan Kota Padang, ketersediaan daging di Kota Padang lebih dari 11 ribu ekor. Sementara dijual ke pasaran setiap hari sebanyak 70 ekor.
“Kebutuhan daging untuk Kota Padang dalam sehari 20 hingga 30 ton,” kata Heryanto Rustam. (Musthafa Ritonga)