Selasa, 28 Maret 23

Harga BBM Premium dan Solar Mendadak Naik Lagi

Harga BBM Premium dan Solar Mendadak Naik Lagi
* Salamuddin Daeng

Jakarta, Obsessionnews – Tiba-tiba, Pemerintah Jokowi kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diberlakukan sejak Sabtu (28/3/2015) pukul 00.00 WIB. Harga BBM jenis premium naik menjadi Rp7.300/liter untuk luar Jawa-Madura-Bali, dan untuk di Jawa-Madura-Bali adalah Rp7.400 per liter. Sementara harga BBM jenis Solar di seluruh Indonesia dibuat sama yaitu Rp6.900 per liter.

Alasannya, pemerintah ingin menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di dalam negeri, serta setelah mempertimbangkan dinamika mutakhir harga minyak dunia dan perekonomian nasional. Harga BBM di daerah Jawa-Madura-Bali lebih mahal, karena biaya distribusi tidak ditanggung pemerintah. Selain itu, Pertamina diperbolehkan mengambil keuntungan (margin) 5-10%.

Seperti dikutip dari situs resmi ESDM, Jumat (27/3), Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja mengatakan, harga baru ini berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 39 Tahun 2014 Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2015.

“Dengan meningkatnya rata-rata harga minyak dunia dan masih berfluktuasi serta melemahnya nilai tukar rupiah dalam 1 (satu) bulan terakhir, maka Harga Jual Eceran BBM secara umum perlu dinaikkan,” paparnya.

Menurut dia, keputusan ini demi menjaga kestabilan perekonomian nasional serta untuk menjamin penyediaan BBM Nasional. Keputusan juga tersebut diambil terutama atas dinamika dan perkembangan harga minyak dunia, namun Pemerintah tetap memperhatikan kestabilan sosial ekonomi, pengelolaan harga dan logistik.

“Pemerintah memutuskan bahwa per tanggal 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB harga BBM jenis Bensin Premium RON 88 di Wilayah Penugasan Luar Jawa-Madura-Bali dan jenis Minyak Solar Subsidi perlu mengalami kenaikan harga, masing-masing sebesar Rp500/liter,” jelas Wiratmaja.

Menanggapi kenaikan harga BBM ini, Pengamat Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng yang juga Peneliti The Indonesia for Global Justice (IGJ) menyesalkan kenaikan kembali harga BBM yang bakal memusingkan rakyat. Karena harga-harga yang sudah naik dua kali, akan naik kembali untuk yang tiga kali, meski sebelumnya harga BBM sudah sempat diturunkan.

“Menyambut Presiden Jokowi sekembalinya dari Jepang dan China ke tanah air, para pembantu Jokowi kembali menggempur rakyat dengan kenaikan harga-harga kebutuhan dasar. Tujuannya satu, untuk mencapai misi dagang yakni meraih untung besar,” sindir Salamuddin.

Ia pun menilai, kebijakan harga BBM sudah seperti resliting, naik turun. Sementara harga tergeret naik terus, mengikuti kebijakan kenaikan harga BBM. “Harga tidak ikut turun di saat penurunan harga BBM. Pemerintah benar-benar anarki dan membuat kekacauan serta bertindak inkonstitusional,” sesalnya.

Salamuddin menyayangkan, keputusan menaikkan harga BBM yang ditetapkan oleh Menteri ESDM tersebut. “Tentu saja kenaikan ini merupakan perintah dari Presiden Jokowi. Mungkin sebagai tindak lanjut komitmen Jokowi terhadap China dan Jepang, sebagai prasarat kesepakatan perdagangan dan investasi di Indonesia sebagaimana yang tertera dalam MOU dengan Jepang dan China,” duganya.

“Kenaikan BBM kali ini dilakukan dengan alasan perkembangan harga minyak global dan penurunan nilai tukar rupiah terhadap USD. Padahal menteri keuangan sebelumnya mengatakan bahwa peurunan nilai rupiah menguntungkan Indonesia. Lalu dimana untungnya?” ujarnya mempertanyakan.

Bahkan ia prihatin, pasca kenaikan harga BBM ini selanjutnya pemerintah akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) per April dan Gas 3 kg naik menjadi Rp45 ribu. “Kenaikan ini semua agar pemerintah mendapatakan untung besar dari berdagang, sesuai dengan misi dagang Presiden Jokowi,” geramnya.

Sebelumnya diberitakan, harga minyak dunia melonjak pada Kamis (26/3/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB) setelah jet-jet tempur Arab Saudi menyerang sasaran pemberontak di Yaman, yang memicu kekhawatiran meningkatnya krisis di negara itu dan bisa mengancam produsen minyak mentah di Timur Tengah.

Harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei melonjak 2,22 dollar AS, atau 4,5%, menjadi ditutup pada 51,43 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Angka ini merupakan tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga minggu terakhir. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan global, melonjak 2,71 dollar AS menjadi menetap di 59,19 dollar AS per barrel. (Ars)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.