Sabtu, 20 April 24

Hampir 8 Juta Nomor SIM dan Nomor Paspor Dicuri di Australia

Hampir 8 Juta Nomor SIM dan Nomor Paspor Dicuri di Australia
* Paspor Australia. (AFP/Getty)

Pembayaran digital dan perusahaan pinjaman Latitude Holdings mengatakan pada hari Senin bahwa 7,9 juta nomor SIM Australia dan Selandia Baru dicuri dalam pencurian informasi skala besar pada 16 Maret, dilansir NBC New York, Senin (27/3/2923).

Selain nomor SIM yang dicuri, perusahaan fintech Australia juga mengidentifikasi sekitar 53.000 nomor paspor dicuri, dan kurang dari 100 pelanggan memiliki laporan keuangan bulanan yang dicuri.

Lebih lanjut 6,1 juta catatan yang berasal dari setidaknya tahun 2005 juga dicuri, kata perusahaan yang berbasis di Melbourne, menambahkan bahwa pelanggan yang memilih untuk mengganti dokumen ID mereka yang dicuri akan diganti.

“Kami sedang memperbaiki platform yang terkena dampak serangan itu dan telah menerapkan pemantauan keamanan tambahan saat kami kembali beroperasi dalam beberapa hari mendatang,” kata CEO Ahmed Fahour dalam sebuah pernyataan.

Saham Latitude turun 2,5% menjadi 1,18 dolar Australia (sekitar $0,78), dengan saham turun sekitar 2,1% sejak perusahaan melaporkan kejadian tersebut pada 16 Maret.

“Setiap kali investor mendengar tentang ‘pelanggaran data’, mereka cenderung menganggap yang terburuk … tampaknya sebagian besar malapetaka dan kesuraman telah diperhitungkan dalam dua minggu lalu ketika berita tentang serangan siber pertama kali tersiar,” kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Indeks.

Level saat ini tidak membuatnya menjadi pembelian yang kuat, tetapi “investor jelas melihat 1 dolar Australia sebagai level yang layak untuk sebuah punt,” tambahnya.

Perusahaan, yang menyediakan layanan pembiayaan konsumen untuk pengecer besar Australia Harvey Norman dan JB Hi-Fi, memberi tahu minggu lalu bahwa mereka telah menemukan bukti lebih lanjut tentang pencurian informasi.

Geng ransomware telah membuang catatan klien Medibank yang dicuri terkait prosedur medis di web gelap.
Australia menyalahkan penjahat dunia maya di Rusia atas pelanggaran data Medibank.

Beberapa perusahaan Australia telah melaporkan serangan siber selama beberapa bulan terakhir, dan para ahli mengatakan hal ini disebabkan oleh kurangnya staf industri keamanan siber di negara tersebut.

Tahun lalu, beberapa perusahaan terbesar Australia melaporkan pelanggaran data, mendorong pihak berwenang untuk meningkatkan upaya untuk meningkatkan keamanan dunia maya dan menerapkan aturan berbagi data yang lebih ketat untuk mencegah pelanggaran di masa mendatang.

Awal bulan ini, Latitude membuat platformnya offline dan mengatakan Polisi Federal Australia dan Pusat Keamanan Siber Australia sedang menyelidiki serangan tersebut. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.