Halte TransJakarta Gelora Bung Karno Kini Resmi Berubah Nama Menjadi Senayan Bank DKI

Halte TransJakarta Gelora Bung Karno Kini Resmi Berubah Nama Menjadi Senayan Bank DKI
Obsessionnews.com - Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) resmi mengubah nama halte Gelora Bung Karno (GBK) menjadi Senayan Bank DKI. Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta, Fadly Hasan mengatakan penamaan halte Senayan Bank DKI ini merupakan sinergi antara BUMD dan Bank DKI untuk menaikkan penjualan hak penamaan (naming rights) dan kesadaran merek (brand awareness). "Jadi yang sekarang halte Gelora Bung Karno akan menjadi Senayan Bank DKI," kata Fadly Hasan di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (9/7/2024). Hak penamaan halte merupakan langkah awal dari berbagai program yang akan dijalankan oleh TransJakarta dan Bank DKI untuk meningkatkan layanan transportasi publik di Jakarta. Selain GBK, perubahan nama halte juga diterapkan di Halte Senayan (JCC) menjadi Gerbang Pemuda. Perubahan nama halte berlaku efektif mulai per 10 Juli 2024 mendatang. Baca juga: FOTO Bus Transjakarta Gratis bagi Pengguna Kartu Jakcard Combo dan TJ Card di Jakarta Maka dari itu, dia menegaskan perubahan nama halte ini merupakan peningkatan layanan integrasi demi mendukung Jakarta sebagai kota global. Nama halte yang lebih netral dan sesuai dengan nama daerah setempat dinilai akan membantu pengguna baru maupun pelanggan TransJakarta menemukan halte yang dituju lebih mudah. "Kami mengupayakan supaya nama halte menjadi netral dengan namanya lokasi atau area tersebut," ujarnya lagi. Dia berharap kemitraan ini dapat mewujudkan transportasi publik yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. Sementara itu, TransJakarta sendiri terus melakukan sosialisasi perubahan nama halte ke pelanggan melalui media sosial ataupun diskusi ke komunitas dan lembaga. Hal itu mengingat sebanyak 1,1 juta pelanggan TransJakarta tentunya belum tersosialisasi secara menyeluruh. Pada 2024, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan perubahan nama beberapa halte yang bertujuan untuk menetralisasi nama tersebut.
Dengan perubahan nama halte menjadi lebih netral maka TransJakarta bisa memiliki sumber pendapatan baru melalui hak penamaan (naming rights) halte.(Antara/Arfi)