
Sorong – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri acara Sail Raja Ampat, Papua Barat melalui perjalanan laut dengan menumpangi kapal KRI Makassar 590. Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono serta sejumlah Menteri yaitu Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab, Dipo Alam, Mendikbud M Nuh, serta Menteri Perekonomian Chairul Tanjung.
SBY bersama rombongan memulai perjalanan dari pelabuhan Sorong sekitar pukul 17.30 WIT dan baru akan tiba di Waisai Torang Cinta (WTC), tempat akan dilangsungkan Sail Raja Ampat pada keesokan harinya.
Selama disana, Presiden akan menginap di atas kapal milik TNI AL tersebut. Mengingat keterbatasan penginapan dan banyaknya tamu dari luar Papua yang datang menghdiri acara Sail Raja Ampat. Ruangan tidur SBY terletak di VVIF Gladak F, sedangkan para menteri ditempat sebelah, hanya memisahkan ruangan.
“Saya sudah jarang sekali kesana tapi kalau tidak salah di ruangan pa Presiden ada TV dan satelit untuk penguat sinyal,” ujar Operator Stern Ramp, Sertu Bah Agus Tri saat berbincang dengan obsessionnews di atas kapal menuju Raja Ampat, Jumat (22/8/2014).
Ini merupakan yang kelima kalinya SBY menumpangi KRI Makassar 590. SBY selalu menggunakan kapal buatan tahun 2006 itu sejak mengikuti Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitong (2011), Sail Morotai (2012), dan Sail Komodo (2013) dan yang terkini Sail Raja Ampat. “Mungkin ini kesukaan beliau,” cetus Agus.
Agus mengaku KRI Makassar 590 sudah berada di Sorong sejak 18 Agustus 2014 dan akan kembali ke Surabaya setelah Presiden mengikuti Sail Raja Ampat. Setelah dibeli dari Korea Selatan kapal ini katanya baru
resmi operasi pada 27 April 2007. “Selain ikut acara seperti ini, kapal kami bisa berfungsi untuk memperkenalkan wilayah seluruh indonesia, kepada pemuda-pemudi berprestasi,” tutur Agus.
SBY dijadwalkan akan meresmikan pembukaan Sail Raja Ampat pada Sabtu 23 Agustus 2014. Perjalanan ke Raja Ampat sempat tertunda selama satu hari karena Presiden memantau pembacaan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan pasangan calon presiden/calon wakil presiden di Pilpres 2014.
Dari Raja Ampat, Presiden SBY dijadwalkan akan berkunjung ke Pulau Mansinam, Manokwari yang merupakan pulau bersejarah bagi perkembangan peradaban bangsa Papua. Di tempat tersebut Presiden akan meresmikan 10 proyek di Provinsi Papua Barat yang dibiayai APBN dan APBD.
Setelah meresmikan sejumlah proyek dan menyelesaikan sejumlah agenda di Papua, Presiden SBY dan rombongan selanjutnya akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Timor Leste.
Sail Raja Ampat merupakan sail yang ke-6 kalinya diselenggarakan setelah Sail Bunaken pada 2009, Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitung (2011), Sail Morotai (2012), serta Sail Komodo (2013). Sail Raja Ampat bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor pariwisata bahari. Kegiatan ini juga menjadi model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil, serta mempromosikan lokasi sail sebagai tujuan wisata nasional dan internasional.
Penyelenggaraan Sail Raja Ampat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah terutama bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil melalui sektor pariwisata bahari khususnya di wilayah Papua Barat dan sekitarnya. Contohnya, Kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara yang pada tahun 2009 menjadi tempat penyelenggaraan Sail Bunaken, saat ini telah menjadi sentra bisnis di kawasan timur Indonesia. Sail Banda 2010 juga telah memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Maluku. Sail Morotai 2012, telah mendorong ditetapkannya Provinsi Maluku Utara sebagai kawasan Ekonomi Khusus. (Has)