
Jakarta, Obsessionnews.com – Tak dapat dipungkiri Habib Rizieq Syihab saat ini menjadi salah seorang tokoh berpengaruh di Indonesia. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang juga Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mampu menggerakkan jutaan orang mengikuti Aksi Bela Islam di Jakarta. Aksi tersebut menuntut Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditangkap dan dipenjara, karena diduga menista agama Islam.
Aksi Bela Islam yang digerakkan GNPF MUI digelar tiga kali, yakni pada Jumat (14/10/2016), Jumat (4/11/2016), dan Jumat (2/12/2016). Aksi Bela Islam jilid 1 diikuti ribuan orang. Lalu jumlahnya meningkat dan diperkirakan 2,3 juta orang dalam Aksi Bela Islam 2. Selanjutnya dalam Aksi Bela Islam jilid 3 pesertanya semakin banyak, dan diperkirakan lebih dari 7,5 juta orang.
Aksi Bela Islam 3 merupakan demonstrasi terbesar dalam sejarah Indonesia. Dan yang lebih menarik lagi adalah unjuk rasa itu berlangsung tertib dan damai. Berkat demo umat Islam itu Ahok ditetapkan sebagai tersangka dugaan penistaan agama oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri pada Rabu (16/11/2016), sehari setelah dilakukan gelar perkara. Kemudian status calon gubernur DKI pada Pilkada 2017 itu berubah menjadi terdakwa ketika menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang menempati eks gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016). Hingga kini Ahok telah menjalani sidang sebanyak lima kali.
Keberhasilan Rizieq mengerahkan massa dalam jumlah sangat besar tersebut membuat sejumlah pihak menjadi gerah. Lalu dilakukan berbagai upaya untuk ‘menghabisi’ Rizieq dan FPI.
Upaya kriminalisasi terhadap Rizieq antara lain dilakukan dengan adanya laporan dari Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden pertama Indonesia Ir Sukarno atau Bung Karno, ke Bareskrim Mabes Polri tentang dugaan Rizieq melecehkan Bung Karno dan Pancasila Polri, Kamis (27/10/2016). Sukmawati mengetahui pernyataan tersebut dari video berisi ceramah Rizieq di wilayah Jawa Barat.
Rizieq dimintai keterangan sebagai saksi dalam dugaan pelecehan terhadap Bung Karno dan Pancasila di Polda Jawa Barat (Jabar), Kamis (12/1/2017).
Seusai menjalani pemeriksaan, Rizieq mengatakan kepada wartawan ia merasa telah dikriminalisasi oleh Sukmawati dan penyidik Polda Jabar. Pasalnya, laporan yang dibuat Sukmawati tersebut adalah materi tesis dirinya saat mengambil S2 di sebuah universitas di Malaysia.
“Laporan Sukmawati tersebut berdasarkan hasil tesis saya saat mengambil program S2. Masa tesis dilawan dengan laporan hukum. Harusnya tesis dilawan tesis. saya merasa dikriminalisasikan,” katanya.
Saat pemeriksaan Rizieq, di luar gedung Polda Jabar terdapat dua kelompok massa yang berbeda kepentingan yang berunjuk rasa, yakni massa FPI dan massa anti Rizieq yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Seusai pemeriksaan Rizieq setelah ashar, dia membubarkan ribuan massa umat Islam dengan tertib dari depan Polda Jabar. Sementara massa GMBI, kata Rizieq, bersembunyi dan dan berlindung di belakang barikade polisi. Dan bahkan anggota GMBI berseragam yang nongkrong di dalam area Polda Jabar dengan bebas.

“4. Saat ribuan umat Islam berangsur pulang ke tujuan masing-masing, tiba-tiba Gerombolan GMBI diberi jalan oleh barikade polisi dan langsung menyerang sisa umat yang tertinggal di belakang, sehingga banyak Koran luka serta kendaraan yang dirusak,” kicau Rizieq melalui akun Twitternya, @syihabrizieq, Jumat (13/1).
Dalam rangkaian tweet-nya itu Rizieq menjelaskan ia bersama pengurus DPP FPI dan GNPF MUI saat akan pulang mampir ke rumah makan Ampera di Bandung, karena sebagian rombongan belum makan siang. Usai makan menjelang maghrib, baru saja rombongan Rizieq meninggalkan rumah makan tersebut, tiba-tiba muncul massa GMBI. Mereka menyerang rumah makan dan mengeroyok seorang anggota lascar FPI yang sedang bersiap menyusul rombongan Rizieq, sehingga terluka parah dan tangannya patah.
Terkait kasus tersebut Habib menuntut Kapolda Jabar dicopot. “Bersihkan Polri dari Kapolda Preman….!!!” tulis Rizieq di akun Twitternya.
Dalam cuitannya di Twitter Rizieq menduga sebagian oknum polisi berseragam GMBI. (arh)
Baca Juga:
Habib Rizieq Mengaku Tak Hina Bung Karno dan Pancasila
Parmusi Usulkan Habib Rizieq Sebagai Imam Besar Nasional
Pengunjuk Rasa Anti Ahok Angkat Habib Rizieq Jadi Imam Besar Umat Islam