Sabtu, 20 April 24

Gubernur Jabar: Pelabuhan Internasional Tetap di Karawang

Gubernur Jabar: Pelabuhan Internasional Tetap di Karawang
* Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat memberikan keterangan kepada wartawan

Subang, Obsessionnews – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan berpendapat untuk lokasi Pelabuhan Internasional tetap berlokasi di Cilamaya Karawang. Alasannya karena kawasan industri sebagian besar berada di Karawang dan Bekasi.

“Pelabuhannya Cilamaya dibatalkan oleh (pemerintah) pusat tetapi banyak yang keberatan ‘kan. Karena kawasan industri itu ada di kawasan Karawang dan Bekasi,” ujar Aher, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Pagaden Kabupaten Subang, Jabar, Rabu (6/5/2015).

Untuk menentukan lokasi itu, lanjut Aher, perlu studi lama paling tidak 2 tahun baru selesai. Sebenarnya, pembangunan Pelabuhan Internasional menunggu pembangunan di Bandar Udara (Bandara) Kertajati Majalengka.

Kalau pun digeser ke timur itu memerlukan waktu (study) lagi paling tidak 2 tahun. “Keburu habis waktunya, euy,” ujar Aher lagi. Kalau masih mungkin dipertahankan, lokasinya tetap di Cilamaya Karawang.

Bila digeser ke timur kurang tepat karena masih banyak yang mengehendaki untuk dievaluasi. “Cenderung penempatan pelabuhan itu tetap di (Cilamaya) Karawang,” jelasnya lagi. Ini berdasarkan hasil survai dan study serta masukan dari dunia usaha yang ngarahkan lokasi tetapdi Karawang.

“Saya cenderung sebagaimana dunia usaha dan pakar-pakar yang lain cendering untuk dipertahankan di Cilamaya,” tambahnya.

Ketika ditanya mengenai pengembangan pelabuhan batu bara di Patimban Pusakanagara, Aher mengatakan itu tetap memerlukan waktu study yang lama. “Kalau memperluas Pelabuhan (batu bara) di Patimban bisa saja. Tentu studinya panjang. Tidak selesai dalam satu tahun atau 2 tahun baru selesai,” jelasnya.

Namun pada akhirnya keputusan ada di Pemerintah Pusat. Tetapi kalau pun pemerintah pusat memutuskan lain pihaknya akan patuh kepada pemerintah pusat. ”Pada akhirnya kita punya kehendak (di Cilamaya – Karawang). Pada akhirnya keputusan ada di Pemerintah pusat. Kita akan tabik kepada (patuh) kepada pemerintah pusat,” pungkasnya. (Teddy Widara)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.