Jumat, 19 April 24

GP Ansor: Tak Mau Salatkan Jenazah Itu Keterlaluan

GP Ansor: Tak Mau Salatkan Jenazah Itu Keterlaluan
* Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: mataairradio.com).

Jakarta, Obsessionnews.com – ‎Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyayangkan jika ada kampung di Jakarta yang sampai tidak mau mensalatkan warganya hanya gara-gara perbedaan sikap politik. Menurutnya, tindakan itu sudah keterlaluan dan tidak bisa dibenarkan. ‎

“Sampai ada orang atau kelompok orang yang tidak membolehkan mensalatkan jenazah yang beda pilihan politik, kan ini sudah keterlaluan menggunakan agama,” ujar Yaqut di kantor GP Ansor, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2017).

Padahal,  menurutnya,  dalam Islam mensalatkan jenazah muslim itu adalah fardu kifayah. Karena itu ajakan kelompok untuk tidak mensalatkan jenazah disebut sebagai dosa besar atau kolektif. ‎GP Ansor siap menerima siapa saja jenazah untuk disalatkan.‎

“Kita perintahkan di seluruh cabang kalau ada warga yang muslim yang meninggal dan tidak diurus jenazahnya karena perbedaan politik, kami perintahkan kepada sahabat-sahabat pegurus GP Ansor untuk merawat jenazah itu. Baik untuk mensalatkan, mengafani, menguburkan, bahkan mentahlilkan selama 40 hari kita laksanakan,” jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Wilayah GP Ansor DKI Jakarta Dendy Zuhairil Finsa menyatakan mensalatkan jenazah merupakan kewajiban sebagai umat muslim yang masih hidup. Karenanya apabila tidak dilakukan, warga sekampung telah melakukan dosa bersama. ‎‎

“Kalau nggak ada yang salatkan bisa dosa sekampung. Kalau nggak ada yang salatkan se-DKI ya dosa se-DKI. Fardhu kifayah itu kan menggugurkan kewajiban orang lain,” sambungnya.

Sebagai informasi, ada beberapa masjid di Setiabudi, Jakarta Selatan, yang memasang spanduk penolakan mensalatkan jenazah muslim pendukung dan pembela penista agama. Spanduk itu pun menimbulkan banyak tanggapan dari berbagai pihak. Spanduk serupa juga muncul di Cakung, Jakarta Timur.‎ (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.