Jakarta, Obsessionnews – Bergabungnya Partai Golkar ke pemerintah diprediksi akan mengubah susunan Kabinet Kerja Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK). Tak pelak, kehadiran Golkar bisa menjadi ancaman bagi partai koalisi pendukung pemerintah.
Hanura salah satu partai yang tidak mau jatah kursi menterinya dicopot dengan hadirnya Golkar. Bila ada perombakan kabinet, Hanura meminta menteri dari unsur independen yang harus dicopot. Sebab, bila diambil dari jatah parpol maka bisa bikin gaduh.
“Itu kan membuat terkuras, tenaga dan pikiran,” kata Sekretaris Fraksi Hanura DPR Dadang Rusdiana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Adapun menteri dari independen yang layak dicopot, katanya, adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.
“SS, RR, menurut saya, salah satunya. Mereka kalau dibiarkan bersama sampai kapan pun akan seperti itu (gaduh). Jadi, salah satunya mesti dikorbankan,” tuturnya.
Dukungan Golkar untuk bergabung ke pemerintah diputuskan dalam forum resmi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Bali, 14-17 Mei 2016. Golkar menyatakan tidak lagi bergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) pimpinan Prabowo Subianto.
Meski bergabung dengan pemerintah, Ketua Harian Golkar Nurdin Halid mengaku Golkar tidak akan meminta jatah kursi menteri. Bergabung Golkar ke pemerintah, kata dia, sesuai dengan karakter Golkar yang tidak pernah menjadi partai oposisi. (Albar, @aal_albar )