Brasil – Partai pembuka Grup B Copa America Centenario antara Brasil dan Ekuador memang berakhir seri tanpa gol, Minggu (5/6) pagi WIB. Namun, Ekuador seharusnya bisa keluar sebagai pemenang andai gol Miller Bolanos di pertengahan babak kedua tidak dianulir wasit.
Pelatih Dunga enggan bersikap hitam-putih terkait insiden kontroversial di partai pembuka Grup B Copa America.
Momen itu terbilang kontroversial lantaran bola dalam situasi fifty-fifty melewati garis lapangan sebelum Bolanos melepas crossing. Kiper Brasil Alisson kemudian gagal mengantisipasi umpan silang tersebut, seiring bola tangkapannya justru bersarang di gawangnya sendiri.
Pada akhirnya, Alisson boleh bernapas lega dan tidak jadi menanggung malu setelah wasit memutuskan bahwa bola sudah keluar lapangan sebelum ditendang Bolanos. Ditanyai perihal insiden tersebut selepas laga, pelatih Selecao Dunga enggan berkomentar tegas.
“Saya tidak bisa mengatakan apakah bola itu masuk atau tidak, karena posisi saya jauh. Saya belum melihat tayangan ulang televisi, jadi sulit untuk mengetahui. Pemain yang berada terdekat dalam insiden mengatakan bahwa bola telah keluar,” katanya.
Dunga kemudian mengalihkan pembicaraan dengan mengevaluasi performa Brasil di laga tersebut di mana mereka menyia-nyiakan sejumlah peluang emas. “Kami selalu mencoba menang sejak awal, tetapi Ekuador adalah tim yang sangat kuat. Jika boleh menganalisis, saya pikir Brasil lebih dekat pada kemenangan,” terangnya.
Sementara itu, pelatih Ekuador Gustavo Quinteros mengaku geram dengan keputusan wasit yang tidak mengesahkan gol Bolanos tersebut.
“Saya yakin bahwa hakim garis tidak seharusnya mengangkat bendera. Itu adalah kesalahan yang membuat Ekuador gagal memetik kemenangan. Ini membuat saya marah,” tutur Quinteros selepas laga.
Di laga berikutnya, Brasil akan menantang Haiti pada 8 Juni mendatang, yang berlanjut pada laga Ekuador versus Peru. Grup B saat ini masih dipuncaki oleh Peru yang sukses menang tipis 1-0 atas Haiti di laga pembuka. (goal.com)
