Gita Wirjawan, di pasar tradisional. (ist)
Gia
Sukoharjo – Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menetapkan tiga pasar di Jawa Tengah, yaitu Pasar Turisari (Surakarta), Pasar Bengkonang (Sukaharjo), dan Pasar Cepogo (Boyolali) sebagai pasar percontohan.
“Pasar Turisari, Pasar Bengkonang, dan Pasar Cepogo diharapkan dapat menjadi contoh bagi pasar rakyat lainnya sebagai pasar yang bersih, sehat, nyaman, dan tertib ukur, serta mampu memperlancar arus barang untuk jaga stabilisasi harga dan mengurangi disparitas harga antar daerah,” ujar Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan saat meresmikan ketiga pasar tersebut di Sukoharjo (16/4).
Sejak tahun 2011, Kemendag telah melakukan revitalisasi pasar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing pasar rakyat terutama dalam menghadapi pesatnya pertumbuhan toko modern belakangan ini. Dari tahun 2011-2013, Kemendag telah merevitalisasi sebanyak 447 unit pasar rakyat yang terdiri dari 53 unit pasar percontohan dan 394 unit pasar non percontohan.
Untuk Provinsi Jateng, pasar yang telah direvitalisasi sebanyak 28 unit dengan anggaran sebesar Rp 180 miliar. Termasuk di dalamnya adalah revitalisasi Pasar Tusari sebesar Rp 10 miliar, Pasar Bekonang Rp 15 miliar, dan Pasar Cepogo R 5 miliar yang dilakukan pada tahun 2012.
“Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kinerja 10 pasar percontohan yang dibangun pada tahun 2011, ternyata secara bertahap ada peningkatan omzet transaksi sekitar 33-85% dibandingkan dengan omzet sebelum direvitalisasi,” jelas Gita.
Selain mengunjungi ketiga pasar percontohan tersebut, Gita juga berkesempatan mengunjungi Pasar Sapi yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Disamping itu, Mendag juga melakukan penandatanganan prasasti di pasar-pasar tersebut, sekaligus berdialog dengan para pedagang pasar.
Saat berkunjung ke ketiga pasar tersebut, Gita juga berkesempatan meninjau harga bahan pangan pokok saat mengunjungi Pasar Turisari, Bengkonang, dan Pasar Cepogo.Harga-harga tersebut pada umumnya relatif lebih rendah dibanding harga rata-rata Provinsi Jawa Tengah, kecuali pada komoditas minyak goreng curah, cabe rawit merah dan bawang merah.
Secara umum, jumlah pasokan bahan kebutuhan pokok di pasar-pasar tersebut cukup tersedia. Terkait dengan kenaikan harga beberapa bahan pokok, Mendag menghimbau agar masyarakat secara aktif dapat menginformasikan kepada pemerintah, jika terjadi kelangkaan bahan kebutuhan pokok di daerahnya, maka pemerintah dapat mengambil kebijakan secara cepat dan akurat guna menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan pokok. (rud)