Jumat, 29 Maret 24

Breaking News
  • No items

Ging Ginanjar Sahabat yang Menyenangkan

Ging Ginanjar Sahabat yang Menyenangkan
* Wartawan senior dan pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ging Ginanjar. (foto: tempo.co)

Jakarta, Obsessionnews.comJurnalis senior BBC Indonesia yang juga satu di antara pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ging Ginanjar meninggal dunia di Jakarta, Minggu (20/01/2019).

Ging dikenal sebagai salah satu pendiri organisasi wartawan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), yang dibentuk pada 1 Agustus 1994. Ketika itu pemerintah hanya mengakui Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai satu-satunya organisasi sah bagi para wartawan.

Ging pernah mendekam di penjara setelah ditangkap pada 10 Maret 1998 saat digelar Kongres Rakyat Indonesia (KRI) yang bermaksud “memilih secara simbolik presiden versi rakyat”. KRI digelar tepat sehari sebelum Soeharto dipilih dan dilantik kembali sebagai presiden.

Bersama beberapa seniman dan aktivis, Ging dinyatakan bersalah, namun dibebaskan pada hari itu juga. Sehari kemudian Soeharto menyatakan mundur sebagai presiden dan digantikan oleh B.J. Habibie.

Soeharto jatuh setelah muncul demonstrasi besar-besaran yang dimotori mahasiswa di berbagai kota. Aksi mereka juga berhasil menduduki gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta.

@gm_gm

Kepergian aktivis ’98 ini menyisakan duka yang mendalam bagi kawan seperjuangannya, yakni wartawan senior Goenawan Mohamad. Sesama pendiri AJI Goenawan menggambarkan sosok Ging sebagai sahabat, teman seperjuangan melawan represi Orde Baru, dan kawan yang menyenangkan.

Hal itu diutarakan oleh Goenawan melalui akun twitternya @gm_gm pada Minggu (20/1) pukul 20.01 WIB.

“Ging Ginanjar, jurnalis BBC, sahabat, teman seperjuangan melawan represi Orde Baru, kawan yg menyenangkan: hari ini dia ke rahmatullah,” tulis Goenawan dalam akun twitternya.

Sahabat Ging Ginanjar lainnya, Hawe Setiawan, juga turut menyampaikan informasi kepergian sahabatnya tersebut melalui media sosialnya.

Sosok Ging di mata Ketua AJI Indonesia  Abdul Manan

Ging sosok yang egaliter, mungkin karena dia pemikirannya liberal. Meski dia generasi awal AJI (Aliansi Jurnalis Independen), dengan anggota AJI seperti saya (angkatan 1997), tidak menunjukkan senioritas.

Meski dia sangat lama di AJI, dia cukup rendah hati, tidak merasa paling tahu sebagai warga kelas satu. Itu sikap yang sangat saya respect. Dia sebagai orang yang kariernya lebih panjang daripada kami yang masuk belakangan.

Warisan penting Ging bersama Ahmad Taufik adalah menggagas Forum Wartawan Independen. Itu yang memulai dia dan Taufik peletak dasar Majalah Independen, majalah, yang buat fenomenal, karena mengirim empat anggota AJI ke penjara. (Poy)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.