Jumat, 19 April 24

Gerhana Bulan Nanti Malam Terlama di Abad Ini

Gerhana Bulan Nanti Malam Terlama di Abad Ini
* Ilustrasi gerhana bulan.

Jakarta, Obsessionnews.com – Masyarakat dunia bakal disuguhi fenomena langka yaitu, gerhana bulan total pada Sabtu dini hari nanti (28/7/2018). Fenomena alam yang terjadi ini dijuluki micro blood-moon. Gerhana bulan total yang terjadi pada saat purnama terjauh itu akan berlangsung mulai pukul 01.24 WIB hingga pukul 05.19 WIB.

Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, fase gerhana total terjadi pada rentang pukul 02.30 WIB hingga 04.13 WIB atau selama 107 menit. Gerhana bisa disaksikan dengan mata telanjang. Fenomena ini juga menjadi gerhana bulan terlama.

“Ini yang terlama di abad ini. Gerhana bulan saat ini menjadi yang terpanjang durasinya karena lintasannya dekat dengan garis tengah lingkaran bayangan bumi dan jarak bulan terjauh dari bumi,” kata Thomas, Jumat (27/7/2018).

“Dua faktor itulah yang membuat purnama berada dalam kegelapan bayangan bumi lebih lama dari gerhana bulan pada umumnya,” imbuhnya.

Fenomena micro blood-moon itu, lanjutnya, terjadi karena pada saat gerhana bulan total, bulan berwarna merah darah sehingga disebut blood-moon. Warna merah darah tersebut disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi sehingga warna merah cahaya matahari menimpa purnama.

“Maka itu fenomena ini sering disebut sebagai akhir micro-blood-moon,” terangnya.

Selain bisa melihat fenomena micro blood-moon, masyarakat juga bisa mengintip penampakan planet Mars. “Pada saat purnama meredup dan memerah, amati lah bintang terang kemerahan di samping kirinya. Itulah planet Mars, tetangga bumi yang juga sedang mengalami purnama sehingga tampak seperti bintang yang sangat terang,” ucap Thomas.

Thomas menambahkan masyarakat juga bisa melihat titik-titik hujan meteor di atas gerhana bulan. “Amati juga di atas bulan yang memerah. Ada beberapa titik pancar hujan meteor, khususnya yang sedang mengalami saat puncaknya pada malam itu yakni Southern Delta Aquarids (sekitar 20 meteor per jam) dan Piscis Austrinis (sekitar 5 meteor per jam),” pungkasnya. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.