Obsessionnews.com – Sosok politisi PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo, akhirnya mendapatkan kepercayaan langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. Meskipun sempat diragukan dan ditolak di internal partainya, Ganjar berhasil menunjukkan dedikasi, loyalitas, dan kemampuannya yang luar biasa sehingga dipilih sebagai calon presiden.
Ganjar yang telah memiliki pengalaman sebagai anggota DPR dan menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun, dianggap sebagai sosok pemimpin yang matang dan memiliki kualifikasi yang pas untuk memimpin Indonesia.
Dalam pidato pengumuman di Batutulis, Megawati menyatakan, proses pemilihan Ganjar adalah buah dari pendidikan politik dan kaderisasi di PDIP yang sukses melahirkan pemimpin baru.
Meski resmi menjadi calon presiden dari PDIP, Ganjar masih sering menghadapi isu-isu miring yang mencoba menyudutkannya, seperti isu identitas sebagai petugas partai dan capres boneka. Meskipun demikian, Ganjar tetap tegar dan memilih untuk tidak terpengaruh oleh fitnah dan cacian yang dialamatkan kepadanya.
Dalam sebuah kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ganjar memberikan tanggapan terkait pertanyaan seorang mahasiswa mengenai istilah “petugas partai.” Ganjar menegaskan, dirinya adalah kader partai, namun sebagai presiden, ia akan melayani seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang bulu.
Sebagai calon presiden, Ganjar menawarkan tujuh gagasan strategis yang akan menjadi fokusnya untuk pembangunan Indonesia ke depan. Tujuh gagasan tersebut meliputi pengembangan sumber daya manusia (SDM) produktif, stabilitas harga pokok, penghapusan kemiskinan, penguatan jaring pengamat nasional, hilirisasi, infrastruktur, dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).
Ganjar berbicara tentang target mewujudkan Indonesia Emas dengan program pengentasan kemiskinan ekstrem hingga angka nol persen. Ia menekankan pentingnya membangun SDM yang produktif, menjaga stabilitas harga pokok, dan memperkuat jaringan pengaman sosial. Selain itu, Ganjar menyoroti hilirisasi menuju industri kelas dunia dan rehabilitasi alam Indonesia.
Tanggapan positif atas tujuh gagasan Ganjar datang juga dari peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, yang menilai gagasan tersebut sangat relevan dan dibutuhkan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Arif berharap agar tujuh gagasan tersebut bukan hanya menjadi jargon semata, tetapi diwujudkan dalam program-program nyata untuk memperbaiki kondisi bangsa Indonesia. (Poy)
