Sabtu, 20 April 24

Gandeng ITFC, Danamon Kembangkan Pembiayaan Perdagangan Syariah

Gandeng ITFC, Danamon Kembangkan Pembiayaan Perdagangan Syariah

Jakarta – Kembangkan pembiayaan perdagangan syariah, Kamis (22/1/2015), PT Bank Danamon Indonesia Tbk malakukan penandatanganan perjanjian kerja sama syariah joint trade financing dengan International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC)‎.

Menurut Direktur Utama Danamon, Henry Ho, ITFC merupakan anggota Islamic Development Bank (IDB) Group yang memiliki komitmen dalam pengembangan Shariah Trade Financing.

Oleh kerananya ia optimis kerjasama tersebut akan mendukung pertumbuhan dan peningkatan pembiayaan perdagangan berbasis syariah di Indonesia. “Sebagai salah satu bank terkemuka di bidang trade finance, Danamon menyambut baik kerja sama Shariah Joint Trade Fianancing,” kata dia di Jakarta.

Lebih lanjut Direktur Danamon Syariah Herry Hykmanto mengatakan, dengan adanya kerjasama tersebut pihaknya menyatakan berani menargetkan pembiayaan syariah hingga 1 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) dalam jangka lima tahun kedepan.

“Kerja sama ini ditargetkan untuk mencapai 1 miliar Dolar AS dalam lima tahun pertama. Dimulai dengan 200 juta Dolar AS di 2015 ini,” katanya.

Rencananya, pembiayaan tersebut akan diprioritaskan bagi nasabah Bank Danamon. “Ini merupakan awal sangat baik dan kami terus mengusahakan untuk meningkatkan keahlian serta kemampuan trade dan commodity finance kami,” tambah dia.

Sejalan dengan itu, Deputi CEO ITFC Hani Salem Sonbol mengaku bahwa kerjasama tersebut sejalan dengan mandat utama perusahaan. Ia juga optimis dengan adanya kerjasama itu kedepan pembiayaan perdagangan syariah di Indonesia akan lebih menarik lagi.

“Saya yakin ini merupakan awal. Ini merupakan peletakan batu pertama, ke depan akan kita kembangkan,” ujar dia.

Sementara itu, ditempat yang sama, Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keunangan (OJK) Mulya E Siregar memprediksi pertumbuhan aset perbankan syariah di tahun ini dapat mencapai 17,96%.

“Pada tahun ini kita berharap industri perbankan syariah dapat tumbuh lebih baik. Insya Allah aset industri perbankan syariah kita bisa tumbuh sekitar 17,96%,” ujar dia.

Selama empat tahun terakhir, lanjut dia, volume kinerja perbankan Indonesia cukup baik, meskipun pada tahun lalu volume industri perbankan syariah hanya tumbuh sekitar 12,4%. Lebih lambat diba‎nding tahun sebelumnya yang mencapai 24,2%.

Hal itu terjadi karena keadaan makroekonomi di tahun lalu yang banyak tantangannya. Namun secara umum, perbankan syarah nasional memiliki ketahanan modal yang lebih baik. (Kukuh Budiman)

Related posts