Gadget dan Pendidikan Anak

Gadget dan Pendidikan Anak
Oleh: Ahmad Syahrin Thoriq, Penulis/Pengasuh Pondok Pesantren Subulana, Bontang, Kaltim Dulu kita mengira dengan tidak punya TV di rumah bisa mengamankan anak-anak dari tontonan yang tidak layak dan merusak. Ternyata hari ini muncul teknologi yang jauh lebih canggih dan lebih susah lagi untuk diawasi, apa lagi kalau bukan gadget (handphone). Mati TV tumbuhlah handphone, laptop, tablet, wa akhwatuha. Benar-benar ini yang disebut dengan mati satu tumbuh seribu. TV tempatnya di ruang keluarga dipelototin ramai-ramai. Sedangkan hape bisa dibawa ngumpet ke kamar sendiri, bahkan dibawa sembunyi ke kamar mandi, siapa lagi yang bisa mengawasi. Kecanduan game online, pornografi hingga perjudian, menjadi penyakit yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi bagi anak-anak bahkan sejak usia dini. Sehingga hakikatnya tugas pendidikan hari ini menjadi lebih berat, karena harus mampu menumbuhkan rasa takut dan malu untuk bermaksiat yang lebih kuat sebagai kontrol utama bagi si anak. Maka itu akan menjadi musibah besar jika yang ada di kepala para guru dan orang tua tentang dunia ajar mengajar justru hanya berkisar tentang bagaimana supaya anak jadi pintar. Sekolah biar nanti punya ijazah. Lalu lalai dari mengisi hati mereka dengan nutrisi keimanan dan nilai-nilai ketakwaan. Meremehkan pentingnya menanamkan adab dalam perilaku keseharian. Pendeknya agama hanya menjadi bahan ajar pelengkap ala kadarnya. Hingga sukses atau gagalnya sebuah pendidikan, tolak ukur utamanya hanyalah angka-angka. Apa pun yang tak bisa disangkakan, akan cenderung dipandang sebelah mata. Yang pada akhirnya seperti yang banyak kita lihat, orang mulai berpikir, agar mudah diatur hasil belajar yang ideal itu adalah lahirnya generasi "robot". Supaya. mudah dikontrol pakai remot, gampang juga kalau mau dion dioff. Nurut, atau out. Sehingga proyek robotisasi generasi di zaman ini pun sepertinya sudah dimulai. Robotnya dari dalam negeri, operatornya dari luar negeri. Sekolah tinggi-tinggi tapi ujung-ujungnya untuk jadi budak di negeri sendiri... []