Sabtu, 20 April 24

FSP: Kesulitan Keuangan, Jokowi-JK Hanya Bisa Utang dan ‘Peras Rakyat’

FSP: Kesulitan Keuangan, Jokowi-JK Hanya Bisa Utang dan ‘Peras Rakyat’

Jakarta, Obsessionnews.com – Kalangan federasi serikat pekerja (FSP) menyatakan, pemerintah terus melakukan terobosan dalam menghadapi kesulitan keuangan/fiskal untuk pembiayaan pembangunan tahun 2017 ini. Namun, kata Ketua DPP FSPMI/DEN KSPI, Iswan Abdullah, dalam mengatasi kesulitan keuangan, Jokowi-JK hanya bisa utang dan reras rakyat.

“Sayangnya, terobosan Pemerintahan Jokowi-JK tidak kreatif dalam mencari sumber pembiayaan negara dan pilihan yang paling mudah bagi pemerintah adalah penambahan Utang Negara dan pemerasan terhadap rakyat dengan kenaikan harga harga kebutuhan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak seperti BBM, Pajak Kendaraan, kenaikan Tarif dasar listirik,” ungkapnya, Rabu malam (8/3/2017).

Menurut Iswan, salah satu hal yang menyebabkan pemerintah untuk terus utang dan peras rakyat karena pemasukan dari pajak sebagai sumber utama pembiayaan APBN terus merosot bahkan tahun 2016 hanya mencapai 81% dari target dan prediksi penerimaan pajak tahun 2017 kembali akan menurun dari target karena kondisi daya beli masyarakat masih belum membaik atau masih jatuh.

Ia mengungkapkan, setidaknya terdapat dua kebijakan tidak populer Jokowi-JK tahun 2017 dalam mengatasi kesulitan fiskal, yakni:

Pertama, Penambahan Utang negara tahun 2017 rencananya Rp597,035 triliun.
Selama pemerintahan Jokowi-JK ada lompatan peningkatan utang negara yang luar biasa dibandingkan rezim sebelum-sebelumnya, hal itu bisa kita simak data berikut:

Jumlah utang negara sampai akhir massa jabatan pemerintahan sebagai berikut:
– Suharto 67,328 milyar USA.
– Habibi 75,862 milyar USA.
– Gus Dur 72,197 milyar USA.
– Megawati 83,3 milyar USA.
– SBY 134,150 milyar USA (10 tahun).
– Jokowi 258,922 milyar USA.

Dari data utang negara tersebut, Jokowi-JK selama 2 tahun berhasil melampau jumlah utang penguasa yang pernah memimpin Indonesia selama 69 tahun.

Kedua, kenaikan pajak, harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL).

Iswan membeberkan, cara kedua yang paling mudah untuk mendapatkan fress money oleh Jokowi-JK adalah memeras rakyat yang tak berdaya dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif-pajak kendaraan bermotor di awal tahun 2017 dan juga kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk 900 VA sebesar 142,53% secara bertahap dengan skema sebagai berikut;

Kenaikan Tarif Listrik Terbaru 2017.

Tarif Awal 2016 : Rp 605,-/KWH
Tarif 1 Januari 2017 : Rp 791,-/KWH.
Tarif 1 Maret 2017 : Rp 1,034,-/KWH.
Tarif 1 Mei 2017 : Rp 1,352,-/KWH.
Tarif 1 Juli 2017 : Rp 1,467,28 /KWH (Mengikuti Golongan Nonsubsidi).

“Kita punya pemimpin yang sangat pro rakyat dalam konteks pencintraan berbagai media akan tetapi dalam pelaksanaan aktualnya sangat tidak pro rakyat dan menyengsarakan rakyat,” tegas Iswan. (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.