Padang, Obsessionnews – Rasa solidaritas untuk kemanusiaan masyarakat Rohingya dan Bangladesh terus mengalir dari dalam negeri tanpa henti antara lain dari Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi).
Parmusi memberikan bantuan Rp 100 juta yang langsung diserahkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parmusi H. Usamah Hisyam ke pengungsi Rohingya di Aceh, Minggu (31/5), aktivis Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sumatera Barat (Sumbar) menggalang pengumpulan dana bagi warga Rohingya dan Banglades di pengusian Aceh.
Pengumpulan dana melalui aksi Solidaritas Kemanusiaan Rohingya mereka gelar dari kawasan GOR Agussalim Padang. Setelah mengumpulkan dana kepada masyarakat, mereka lanjutkan dengan aksi jalan kaki menuju Mesjid Nurul Iman.
Aksi Kemanusiaan untuk Rohingya itu dilakukan sekitar 500 aktivis Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sumatera Barat dengan berjalan kaki dari GOR Agussalim melalui jalan S Parman, Jalan Veteran, Jalan Pemuda dan Jalan M Yamin selanjutnya ke Mesjid Nurul Iman.
Aksi solidaritas itu mereka mulai dari pukul 08:00 WIB di pelataran GOR Agussalim Padang. Dalam kesempatan itu, mereka menggelar teatrikal yang menggambarkan bagaimana perlakukan yang diterima masyarakat Rohingya dan Banglades sehingga berujung pada eksodus dari negara mereka.
Ketua FSLDK Sumbar Muhammad Sadri mengatakan, aksi solidaritas dengan pengumulan dana itu mereka gelar merupakan puncak kegiatan yang sudah mereka galang di kampus mereka masing-masing.
“Kegiatan ini kita lakukan sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kepedulian kita kepada masyarakat Rohingya dan Banglades,” ujar Muhammad Sadri kepada obsessionnew.com sesaat sebelum berjalan kaki di GOR Agussalim Padang, Minggu (31/5).
Aktivis FSLDK meminta Pemerintah Indonesia supaya memberikan suaka politik kepada warga Rohingya dan Bangladesh yang berada di Indonesia. Pemerintah juga diminta untuk memenuhi kebutuhan meraka yang berada di pengungsian di Aceh berupa bantuan pangan, tenda dan selimut.
Aksi solidaritas dengan berjalan kaki dari GOR Agussalim Padang menuju Mesjid Nurul Iman berjalan dengan tertib dan aman. Sepanjang perjalanan arus lalu lintas terutama satu arah sempat terganggu, karena mereka pakai untuk berjalan kaki. (Musthafa Ritonga)