Jakarta, Obsessionnews – Tragedi 98 memiliki sejarah penting dimana kematian para mahasiswa Trisakti, juga lensernya Presiden RI ke-2 Soeharto. Ratna Sarumpaet kembali ingatkan bangsa Indonesia peristiwa ketika ia ditangkap kala menggelar Kongres “People Summit” dan dituduh melakukan Makar.
“Foto ini diambil 11 Mey 1998 di Lapas Pondok Bambu, sehari setelah saya dipindah dari Tahanan Polda Metro Jaya, setelah ditahan disana selama 2 bulan. Saya ditangkap di Ancol 11 Maret 1998 karena menggelar Kongres “People Summit” dan dituduh melakukan Makar,” tulis Ratna Sarumpaet di akun Instagramnya, Selasa (12/5/2015).
Mengenaskan, tulisan beserta foto Sarumpaet yang bertemakan “Menolak lupa” ini juga menceritakan saat penangkapan ia bersama peserta kongres tengah menyayikan lagu Indonesia Raya.
“Saya ditangkap saat semua peserta Kongres menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saya yang ke- 2 dari kiri. Di kiri kanan saya adik-adikku, Riris, Elsa dan alm. Netty Sarumpaet. Yang duduk di bawah, para keponakan dan putri saya Fathom Saulina (yang berkaos Australia),” tambahnya.
Yang paling sedih, kata Ratna Sarumpaet, ia mengikuti peristiwa Mei melalui Radio di balik jeruji lapas lapas.
“Fathom saat itu sudah bekerja di Schlumberge (perusahaan Perminyakan). Ia saya minta menjemput saya di Ancol karena lokasi Kongres sudah dikepung ber-truk-truk aparat dari semua angkatan. Berada di TKP, Fathom ikut ditangkap. Dia dilepas setelah 2 minggu, ditebus abahnya. Di Lapas inilah saya mengikuti Peristiwa Mei melalui Radio, sedih rasanya bahkan sampai hari ini,” tutup Ratna Sarumpaet. (Popi Rahim)
