Kamis, 25 April 24

FAM Indonesia Dorong Anggota Berkarya di Media Massa

FAM Indonesia Dorong Anggota Berkarya di Media Massa
* Para pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Sorong, Papua, usai Seminar Kepenulisan di Sorong, Minggu (11/9/2016).

Kediri, Obsessionnews.com  – Geliat literasi Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia semakin semarak. Para pegiat FAM Indonesia di berbagai daerah aktif berkegiatan, baik diskusi, pelatihan, maupun membuat seminar kepenulisan.

Di  Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/9), FAM Cabang Palembang mengadakan diskusi menulis bersama Armansyah, penulis skenario, novel sejarah dan buku-buku keagamaan.

Para pegiat FAM Palembang, Sumatera Selatan, usai diskusi menulis di Palembang, Sabtu (10/9/2016).
Para pegiat FAM Palembang, Sumatera Selatan, usai diskusi menulis di Palembang, Sabtu (10/9/2016).

Di hari yang sama, Ketum FAM Indonesia, Muhammad Subhan, memberikan materi penulisan cerita pendek (cerpen) untuk siswa SMP Negeri 1 Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Sementara di Papua, Ahad (11/9), FAM Cabang Sorong mengadakan Seminar Kepenulisan yang diikuti pelajar dan mahasiswa di Bumi Cenderawasih itu.

“Para pegiat FAM Indonesia di daerah lainnya juga rutin mengadakan diskusi dan kegiatan-kegiatan kepenulisan,” kata Muhammad Subhan, Ketum FAM Indonesia dalam keterangan tertulisnya yang diterima Obsessionnews.com, Senin (12/9).

Sebagai komunitas kepenulisan yang aktif membina calon-calon penulis muda, FAM Indonesia mendorong para anggotanya untuk berkarya di media massa. Alasannya, karya yang diterbitkan di media massa melalui proses seleksi ketat.

“Anggota FAM Indonesia harus aktif mengirim tulisan ke media massa, baik media lokal maupun nasional, agar karya-karya itu menemukan pembaca yang lebih luas,” ujar penulis novel Rumah di Tengah Sawah itu.

Sementara itu diskusi FAM Palembang dihadiri DA Akhyar, penulis buku Jangan Takut, Kita Punya Allah dan Fatkhurrahman, penyiar Trijaya FM Palembang.

Dalam kesempatan itu Armansyah memberikan materi menulis buku dan skenario agar diterbitkan dan dipublikasikan di media massa, seperti televisi nasional dan media besar berskala nasional.

“Awalnya saya menulis buku-buku keagamaan. Setelah itu terus berproses menulis skenario sinetron/drama. Ketika naskah mau diterbitkan di Jakarta, saya pernah dihubungi penerbit untuk mempresentasikan naskah saya, akhirnya naskah terbit,” katanya.

Saat ini FAM Indonesia sedang mempersiapkan kegiatan akbar akhir tahun, yaitu peluncuran 60 buku karya penulis-penulis muda Indonesia. Buku-buku itu ditulis berbagai pihak, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan kalangan umum lainnya. (@arif_rhakim)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.