Jumat, 19 April 24

Fahri Hamzah Sedih, Anggap Pimpinan PKS ‘Buta Hukum’

Fahri Hamzah Sedih, Anggap Pimpinan PKS ‘Buta Hukum’
* Fahri Hamzah.

Jakarta, Obsessionnews.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sedih terhadap partainya, PKS, yang tidak mengakui dirinya sebagai kader, lantaran dia ngotot mendukung hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menganggap para pimpinan PKS seperti tidak paham hukum.

Menurutnya, sikap partai yang tidak mengakui Fahri sebagai kader akan merugikan partai. Sebab, ia mengklaim kader di akar rumput banyak yang mendukung dirinya. Lantaran secara hukum jelas dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, hakim menyatakan Fahri tetap sebagai kader PKS.

“Apa konsekuensi dari keputusan persidangan seorang warga negara terhadap keputusan hukum. Ini merugikan kader-kader di bawah, kader-kader komplain ke saya, kok pimpinan PKS ini kayak tak ngerti hukum. Bahwa di atas partai itu kan ada negara. Nah, hukum negara ini yang harus ditaati,” kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, (2/5/2017).

Fahri menganalogikan dalam konstitusi negara, menceraikan istri saja bisa digugat balik. Kalau pengadilan mengatakan perceraian tak sah, maka statusnya akan tetap menjadi istri. Hal ini menurutnya sama dengan status dia di PKS.

“Sama dengan PKS terhadap saya. Pimpinan ini memecat saya, tapi pengadilan memutuskan tidak sah pemecatanmu. Fahri itu adalah kader kamu, tak boleh kamu tolak,” tambahnya.

Menurut dia, kader partai yang di tingkat bawah sedih karena lemahnya pengertian hukum para pimpinan PKS. Ia menganggap pimpinan PKS tersebut keliru dan tak layak memimpin partai. Lantaran tidak paham hukum, dan mengabaikan hukum untuk kepentingan pragmatis.

“Tiba-tiba mereka seperti negara sendiri, termasuk kawan saya yang suka sosialisasi 4 Pilar ke mana-mana itu seperti hidup di dalam negara sendiri bahwa keputusan sudah final, ini kan ngaco. Final itu bukan di PKS, final itu di dalam negara,” kata Fahri.

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan posisi Fahri sudah tidak bisa dikategorikan lagi sebagai anggota fraksi di DPR. Keputusan sepihak Fahri menyetujui hak angket dalam sidang paripuran dinilai hanya akal-akalan dan terkesan dipaksakan.

“Ya Anda sudah tahu posisi Pak Fahri sudah bukan lagi anggota Fraksi PKS, jadi itu masalah akal-akalan dia aja. Anda sendiri karena sudah tahu konstruksinya sebaiknya Anda justru jangan mengkategorikan itu sebagai Fraksi PKS,” kata Sohibul. (Albar)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.