Rabu, 24 April 24

Faghaz Abon Ikan Tuna, Usaha yang Prospeknya Menjanjikan

Faghaz Abon Ikan Tuna, Usaha yang Prospeknya Menjanjikan

Padang, Obsessionnews – Sejak rendang Padang dikenal sebagai makanan terlezat di dunia tahun 2011, produksi rumah tangga untuk membuat rendang banyak bermunculan dengan varian dan jenis berbeda.

Sebutlah misalnya rendang telur, hati dan rendang belut. Sekarang terkenal dengan randang tuna. Usaha rumah tangga itu dikelola oleh Yuni dengan nama Faghaz Abon Ikan Tuna.

Produksi olahan rumah tangga milik Yuni beraneka olahan tuna antara lain, abon ikan tuna, rendang tuna dan dendeng tuna. Selain membuat rendang tuna, usaha yang terletak di Komplek Jondul 2 No. B-21 Asrama Haji Parupuk Tabing Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) itu memproduksi naget tuna dan somay berbahan tenggiri.

Dari jenis rendang buatan Yuni, yang paling favorit adalan Abon ikan tuna. Abon ikan tuna itu sudah ia produksi sejak empat tahun lalu. Dikatakan favorit karena paling banyak permintaan pelangganm tidak hanya terjual melalui marketing di Padang, juga permintaan dalam bentuk partai besar melalui online.

Sejak usaha itu berproduksi 2011 lalu, kini omsetnya per hari sudah mencapai Rp1,3 juta dengan modal produksi per hari Rp600.000,”

“Omset itu belum dikeluarkan bagi karyawan sekitar 30 persen dari hasil penjualan.” kata Yuni kepada obsessionnews.com saat membuka usahanya ketika shoft lounching agrowisata terpadi di Balai Benih Induk (BBI) Lubuk Minturun, Kota Padang, Sabtu (11/4) sekitar pukul 13:00 WIB.

Yuni mengaku, selain permintaan di Padang, paling banyak memesan di Jawa terutama Jakarta dan Bandung.

Proses pembuatan abon ikan tuna memakan waktu tujuh jama hingga bisa dipasarkan. Dengan proses pembuatan yang matang dan benar, abon ikan tuna, dendeng tuna dan rendang tuna buatan Yuni tahan selama enam bulan.

“Buatan kita tahan selama enam bulan dalam keadaan kemasan masih baik. Jika kemasannya sudah terbuka, tahan dalam waktu dua bulan,” ujar Yuni.

Usaha-

Usaha abon ikan tuna milik Yuni ia dirikan setelah melihat potensi perikanan di Sumbar cukup menjanjikan. Saat itu, belum banyak orang yang tertarik untuk mengolah ikan tuna jadi rendang. Potensi yang tersedia cukup menjanjikan, akhirnya Yuni bersama suaminya Ichsan membuka usaha pengolahan ikan tuna menjadi abon ikan tuna.

Abon ikan tuna hasil produksi buatan Yuni tersedia dengan tiga jenis dengan tuna rasa original. Rasa original dibandrol seharga Rp.17.000,-/100 gram. Harganya sama dengan abon tuna rasa rendang dan abon tuna rasa balado dijual dengan harga Rp.17.000,-/100 gram.

Sedangkan serundeng tuna dijual dengan harga Rp. 10.000,-/100 gram.
Sementara bentuk curah, untuk semua jenis rasa abon dijual seharga Rp.90.000,-/kg dan serundeng tuna dijual dengan harga Rp. 50.000,-/kg.

Diketahui pada tahun 2011, rendang ditetapkan sebagai makanan terlezat di dunia mengalahkan 50 makanan favorit lain dari banyak negara. Peringkat pertama ditetapkan pada makanan khas Minang itu berdasarkan daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International.

Rendang atau randang adalah masakan daging. Proses pembuatannya dimasak yang dicampur dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Untuk memperoleh citarasa yang khas dan enak, proses memasaknya lebih baik menggunakan tungku dimana bahan bakarnya kayu. (Musthafa Ritonga)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.