Selasa, 16 April 24

Facebook dan Parlemen Bayangan

Oleh: Hendrajit, Pengkaji Geopolitik dan Direktur Eksekutif Global Future Institute

 

Kalau saya jadi Mark Zuckerberg sang pencipta facebook, pasti fenomena facebook di Indonesia justru paling menarik dan dinamis. Fakta bahwa Indonesia merupakan negara pengguna facebook di dunia memang sesuatu banget.

Tapi ada hal lain yang lebih menarik. Orang orang Indonesia yang pada facebokan dinamis dan kreatif. Benar-benar menggunakan sarana ini buat berkomunikasi dan menjalin interaksi.

Bahwa kemudian menjadi ajang perdebatan, caci maki, saling hujat, dan bahkan menurut saya itu ekses dari betapa orang orang Indonesia telah mengaktifkan facebook sebagai sarana untuk berinteraksi dan menjalin saling keterhubungan. Bagi Mark Zuckerberg, pastinya merupakan hal yang sungguh tak terduga.

Di AS atau beberapa negara Eropa, facebook kebanyakan sekadar sarana untuk say hello, berbagi postingan foto, dan sebagainya yang cenderung persnal. Tidak menjadi sarana yang memasyarakat.

Sedangkan di Indonesia facebook itu dalam banyak kesempatan, dijadikan multy-based media alias menyatupadukan karakteristik media cetak, elekronik dan online seperti sekarang. Kadang seperti koran, kadang seperti majalah dengan liputan mendalam,dan kadang juga kadang kayak TV atau radio.

Lebih menarik lagi, belakangan ini facebook atau jenis madsos lainnya, berkembang menjadi parlemen bayangan. Bisa mempengaruhi pembentukan opini publik jika arus tekanan publik menjelma menjadi suatu gelombang.

Tak ada yang sedinamis Indonesia dibandingkan dengan Malaysia, India, Korea Selatan, apalagi Cina yang masih serba tertutup.

Orang Indonesia itu pada dasarnya asyik-asyik. Percayalah. Sehingga itu sebabnya nggak mudah terpancing terlibat dalam perbenturan antar kelompok baik agama maupun kesukuan. (*)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.