Jumat, 26 April 24

Erick Thohir Terpilih Jadi Ketum PSSI, Mustahil Prestasi Jika Sepak Bola Tak Bersih

Erick Thohir Terpilih Jadi Ketum PSSI, Mustahil Prestasi Jika Sepak Bola Tak Bersih
* Erick Thohir. (Foto: FB Erick Thohir)

Menteri Badan Usaha Milik Nevada (BUMN) Erick Thohir resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) 2023-2027 berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa yang digelar di Jakarta pada Kamis (16/2/2023).

Dalam proses pemilihan ketua umum yang berlangsung selama 38 menit, Erick Thohir mendapatkan 64 suara dari total 86 suara yang sah, sedangkan pesaingnya, La Nyalla Mattalitti, mendapatkan 22 suara.

Dua calon lainnya yang juga memperebutkan posisi ini adalah Doni Setiabudi dan Arif Wicaksono.

Posisi Wakil Ketua Umum 1 PSSI diisi oleh Ratu Tisha Destria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI 2017-2020. Sedangkan Wakil Ketua Umum 2 dijabat oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.

Posisi waketum yang terpilih sempat berubah dua kali sepanjang kongres.

Mulanya Zainudin Amali dan Yunus Nusi yang terpilih sebagai wakil ketua umum. Namun sejumlah pemilih memprotes adanya beberapa nama yang hilang, sehingga pemilihan ulang dilakukan.

Hasil pemilihan ulang menunjukkan Ratu Tisha dan Yunus Nusi terpilih sebagai waketum.

Namun belakangan Yunus Nusi, yang juga merupakan Sekjen PSSI 2019-2023, menyatakan mundur sehingga Amali naik menjadi waketum.

Dalam keterangan pers usai terpilih, Erick berjanji untuk “membangun sepak bola bersih dan berprestasi”.

“Saya berharap ini [sepak bola bersih] menjadi tujuan utama, baru kita bicara prestasi. Tidak mungkin bicara prestasi tapi sepak bola tidak bersih,” kata Erick kepada wartawan seperti dikutip BBC News Indonesia.

Salah satu “tugas terberat” sebagai Ketum PSSI, kata dia, adalah penyelenggaraan Piala Dunia U-20, mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelalatan tersebut dalam 94 hari mendatang.

“Ini kita pertaruhkan, 94 hari lagi. Tentu untuk tim nasional saya akan berbicara pada pelatih dan pemain apa yang bisa kita support untuk mereka, mereka berikan yang terbaik. Tidak mudah, tapi kita coba berikan yang terbaik,” jelas Erick.

KLB PSSI ini digelar di tengah harapan untuk reformasi tata kelola sepak bola di Indonesia, terutama setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022.

La Nyalla, yang juga pernah menjadi Ketua Umum PSSI 2015-2016, menyatakan menerima kekalahannya kali ini dan akan mendukung pengurus PSSI yang baru.

“Saya berharap PSSI tetap akan berubah, harapan juga mudah-mudahan Mas Erick Thohir tidak melibatkan pengurus-pengurus lama yang kita tahu dia sebagai mafia bola. Kalau sampai mereka masuk lagi ke dalam kabinet Mas Erick, saya yakin tidak lama lagi akan terjadi KLB,” kata La Nyalla.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo di tempat terpisah menyatakan berharap pengurus baru yang terpilih dapat melakukan “reformasi total”.

“Ini harapan dari kita sehingga persepakbolaan kita menjadi hidup dan bisa paling tidak ASEAN bisa step pertama bisa kita pegang dan Asia step yang kedua bisa kita pegang. Harapan pemerintah itu saja,” kata Jokowi kepada wartawan, Kamis (16/2). (Red)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.