Jakarta, Obsessionnews.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi pernyataan resmi menyusul serangan rudal Iran ke pangkalan udara koalisi AS di Irbil dan Ayn Al-Asad, Irak pada Rabu (8/1/2020). Pernyataan yang disiarkan langsung di televisi AS ini, setidaknya memuat 4 poin penting.
Baca juga:
Respons Donald Trump Atas Serangan Rudal Iran
Benarkah Harry Tanoe Beli Rumah Donald Trump Seharga Rp 193 M?
Keliru Memandang Iran Kayak Irak
Iran Serang Pangkalan AS, 80 Tentara AS Tewas dan 200 Luka
Pertama, Trump membantah klaim pemerintah Iran yang mengatakan peristiwa serangan itu menewaskan 80 tentara AS. “Tidak ada warga AS terluka dalam serangan rudal Iran,” ujar presiden itu di Gedung Putih sebagaimana dilansir AFP, Kamis (9/1/2020).
Ia pun menyakini serangan ini adalah serangan terakhir dari Iran sebagai bentuk balasan atas kematian Jenderal Iran Qaseem Soleimani. “Iran tampaknya akan mundur, yang mana ini baik untuk semua pihak yang terkait,” katanya.
Kedua, atas insiden itu, Trump menegaskan tidak akan menyerang balik Iran. Hal ini diutarakannya dengan menyebut meski memiliki kekuatan militer terbaik, AS tak selamanya harus menggunakan senjatanya untuk menghancurkan lawan.
“Kekuatan Amerika, baik itu militer maupun ekonomi, adalah pencegahan yang baik,” ujarnya. “Fakta bahwa kita memiliki militer dan peralatan terhebat ini, tidak berarti membuat kita harus menggunakannya.”
Ketiga, meski tidak melakukan serangan balik. Namun Trump menjatuhkan sanksi ekonomi baru untuk Iran. Sanksi yang tidak dijelaskan detail ini, disebut Trump, akan berlaku sampai Iran mengubah perilakunya soal pengembangan nuklir.
“Iran harus meninggalkan ambisi nuklirnya dan mengakhiri dukungannya untuk terorisme,” sebut Trump.
“Dunia.. harus mengirimkan pesan yang jelas pada rezim Iran. Kampanye kalian (Iran) tentang teror, pembunuhan dan kekacauan tidak bisa ditoleransi. Hal itu tidak boleh diizinkan terus terjadi.”
Keempat, Trump meminta negara The North Atlantic Treaty Organization (NATO) untuk hadir di Timur Tengah. Hal ini, ditulis BBC, merupakan signal Trump kepada sejumlah negara NATO yang menentang aksi Trump terhadap Iran.
Sebelumnya, puluhan roket ditembakkan ke dua pangkalan AS. Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bertanggungjawab atas serangan itu. Ini dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberi pidato kepada rakyat Iran. Mengutip laporan CNN, Khamenei mengatakan serangan di markas Amerika Serikat (AS) sukses dilakukan.
“Tadi malam, tamparan di wajah telah disampaikan (kepada AS),” kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi pemerintah, sebagaimana dilaporkan AFP.
Pernyataan itu disampaikan setelah sebelumnya Iran bersumpah untuk melakukan balas dendam pada AS. Menurut pejabat Iran akan ada 13 skenario untuk membalas AS. (Albar)
