Jakarta, Obsessionnews – Selama empat hari berturut-turut, harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange anjlok lebih dari satu persen. Pada Rabu (30/9) waktu setempat, seiring menguatnya dolar AS, serta mulai stabilnya pasar saham global
Untuk pengiriman Desember, kontrak emas kehilangan 11,6 dolar AS atau 1,03 % menjadi 1.115,2 dolar AS per ounce.
Membaiknya pasar saham global menekan emas hingga menggencet permintaan logam seperti emas.
Meski volatilitas di saham global biasanya mendongkrak pesona emas, selama bulan September, kontrak emas mencatatkan penurunan lebih dari 1,5 %. Sementara perak untuk pengiriman Desember, kehilangan 5,5 sen dolar AS atau 0,38% menjadi 14,518 dolar AS per ounce. Selain itu, platinum untuk pengiriman Januari merosot 9 dolar AS atau 0,98% menjadi 909,1 dolar AS per ounce.
Terus membaiknya perekonomian AS salah satunya disebabkan sektor swasta yang dikabarkan menambah 200 ribu pekerjaan pada September. Ini, disebut-sebut lebih baik dari perkiraan hingga memberi harapan terkait perbaikan moderat dalam laporan ketenagakerjaan negeri Paman Sam di masa mendatang.
Para analis yakin, kalau laporan ketenagakerjaan pada Jumat sebaik saat ini, maka kemungkinan kenaikan suku bunga bakal makin besar pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Oktober ini.
Biasanya, kenaikan suku bunga The Fed bakal mendongkrak nilai dolar menjadi lebih tinggi. Para analis pun sepakat, emas dan dolar AS bakal bergerak berlawanan ara hingga dolar AS lebih kuat lagi membebani logam mulia. (Mahbub Junaidi)
