
Jakarta, Obsessionnews – Nahdlatul Ulama (NU) dan Uni Emirat Arab sepakat bahwa ISIS merupakan islam radikal.
Demikian yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Kamis (26/3) saat kunjungan kunjungan Adik Presiden Uni Emirat Arab Syaikh Mohammed bin Hamdan bin Yazed al Nahyan, bersama Angkatan Udara Emirat Arab ke kantor PBNU, di Jakarta.
“Orang yang mengerti islam, pasti menetang ISIS (Islamic State),” ujar Said Aqil kepada Obsessionnews ketika ditanya tentang apakah Uni Emirat Arab juga menentang ISIS.
Kegiatan ISIS tidak mencerminkan ajaran islam. “Ngak benar itu, islam dijadikan alat melakukan pembunuhan, kekerasan, demi allah, itu ngak benar, ” ucap Said Aqil kembali.
Pemimpin PBNU ini mengatakan Ditimur Tengah lagi bergejolak islam radikal, wahabi. Sudah pasti dia (uni emirat) mencari Islam yang santun dan ramah, salah satunya Indonesia.
Selain itu, pertemuan antara kedua negara Islam itu membahas mengenai tukar menukar visi dan misi islam kedua negara. Kedua negara ini juga memiliki Islam yang ramah dan santun.
Dalam pertemuan itu juga membahas dalam waktu dekat akan melakukan kerjasama diantaranya ukar menukar beasiswa, dosen, mahasiswa.
“Dalam waktu dekat, tapi belum kongrit,” pungkas Said. (Popi Rahim)