Kamis, 25 April 24

Emil: Aparat Tidak Boleh Takut Sama Preman

Emil: Aparat Tidak Boleh Takut Sama Preman
* Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Bandung, Obsessionnews – Kota Bandung masih menghadapi persoalan banyaknya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS),  karena kurangnya memiliki akses terhadap sumber ekonomi dan sosial. Apabila tidak ditangani secara serius akan berdampak persoalan yang lebih kompleks, seperti menjamurnya penyakit sosial, prostitusi, kekumuhan dan kriminalitas.

Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil memimpin apel mulai bekerja yang dirangkaikan dengan apel pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial dan penertiban PMKS jalanan di Plaza Balaikota Jl. Wastukancana, Bandung, Senin (21/3/2016).

Kang Emil, sapaan akrabnya, menyerukan tim penertiban harus mempunyai keberanian menghadapi PMKS jalanan. Negara tidak boleh kalah oleh kriminalitas, preman, prostitusi dan anak jalanan.

“Kota Bandung memiliki gula-gula ekonomi yang menggiurkan, enam triliun uang wisatawan berputar di kota ini tiap tahun namun tidak semua yang datang mencari nafkah mempunyai skill dan pengetahuan yang cukup, menangani PMKS ini pilihannya hanya satu kita harus berani jika tidak akan hadir mereka di titik-titik keramaian,” tegas Emil.

Ditandai dengan pemasangan rompi merah, Ridwan meresmikan dimulainya penertiban PMKS jalanan seperti pengemis, anak jalanan dan pengamen dan pemantauan sikap mental eks penyandang penyakit sosial mulai bulan ini sampai Desember 2016 nanti di 15 daerah Kota Bandung.

“Sebagai Wali Kota setengah waktu saya ada dijalanan untuk menemukan permasalahan dan mencari solusi, 15 titik ini merupakan hasil observasi pribadi dan pasukan rompi merah ini harus menjadi wajah peradaban Kota Bandung yang kita impikan, bisa menjadikan Bandung aman tertib disiplin, kota yang taat dengan hukum dan kota yang manusiawi,” kata Emil.

Lima belas titik tersebut di antaranya, Pintu Tol Pasteur, perempatan RSHS, perempatan Pasteur – Cipaganti, perempatan Pasteur – Cihampelas, dan perempatan Cikapayang.

Emil tertib -3

Dikatakan Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Ajie Giyatmiko Sugiyat, penanganan persoalan ini tidak bisa bersifat sektoral tapi harus kerjasama semua pihak, penertiban dan pemantauan ini melibatkan unsur Satpol PP, TNI, POLRI, Linmas dan masyarakat.

“Penertiban dengan rompi merah ini merupakan terobosan untuk meminimalisir PMKS Jalanan agar masyarakat merasa aman, nyaman dengan terjaganya ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota,” pungkasnya. (Dudy Supriyadi)

Related posts

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.